PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kecemasannya atas penyalahgunaan media sosial (medsos) oleh sebagian warga akhir-akhir ini. Banyak hujatan yang disampaikan melalui jejaring sosial.
Kecemasan Jokowi disampaikan menghadiri Kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama.
“Kalau saya lihat dalam sebulan belakangan ini, 3-2 minggu belakangan ini yang ada di media sosial adalah saling menghujat, saling mengejek, saling menjelekkan, saling memaki, saling fitnah, saling adu domba. Ini fakta yang harus saya sampaikan. Banyak berita-berita bohong,” kata Presiden Jokowi di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11) dilansir laman setkab.go.id
Jokowi menegaskan bahwa itu bukan nilai-nilai Islami, ibukan tata nilai ke-Indonesiaan. Menurutnya, tata nilai bangsa kita adalah budi pekerti yang baik, nilai-nilai sopan santun.
Oleh karena itu, Jokowi mendukung keinginan agar anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) mengerti akan penggunaan media sosial. Namun dia berpesan agar Muslimat NU berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Saya ingin mengajak, marilah kita bersama-sama memberikan pembelajaran kepada anak-anak kita, mengedukasi anak-anak kita,” ujarnya.
Menurutnya di media sosial, pornografi juga sangat merebak. Karena itu, Jokowi meminta agar Muslimat NU mengingatkan kepada anak-anak, mulai dari PAUD, TPA, Madrasah, agar menggunakan media sosial untuk kepentingan-kepentingan yang positif. ***