NIKON sudah memutuskan untuk menutup divisi imaging-nya di Indonesia. Kira-kira, apa alasannya ya?
Tapi sebenarnya, layanan produk itu masih terus berjalan di Indonesia. Seperti yang diungkapkan seorang Fotografer lepas, Pio Kharisma. Ia mengklaim Nikon tidak tutup seluruhnya di Indonesia.
Hanya salah satu agen penjualannya saja yang berhenti beroperasi. Meski demikian, kondisi tersebut memberi dampak bagi para fotografer.
Dikutip dari akun Twitter @piokharisma, Pio menjelaskan bahwa Nikon memiliki dua agen di Indonesia penjualan di Indonesia yaitu Nikon Indonesia dan PT Alta Nikindo.
Adapun yang tutup adalah Nikon Indonesia. Sementara itu, PT Alta Nikindo tetap beroperasi.
Soal penyebab Nikon Indonesia pamit memang belum ada pernyataan resmi sejauh ini. Tapi diduga karena mengikuti strategi Nikon pusat untuk restrukturisasi dan penghematan dalam jangka waktu dekat-menengah. Ditambah dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang tidak ujung selesai menghambat kegiatan marketing di Indonesia.
Sebelumnya, PT Nikon Indonesia mengumumkan berhenti beroperasi di Indonesia, Rabu (21/10). Nikon mengakhiri kegiatannya setelah 8 tahun beroperasi di Tanah Air.
Melalui akun Instagram, Nikon Indonesia menginformasikan bahwa perusahaan tetap memberi layanan terbaik bagi para pengguna Nikon di Indonesia.
Nikon mengintegrasikan seluruh kegiatan penjualan, pemasaran, dan layanan ke PT Alta Nikindo selaku distributor resmi Nikon di Indonesia.
Nikon menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan para pelanggan selama ini sehingga Nikon dapat menjadi salah satu brand fotografi tepercaya di Indonesia.
Pangsa pasar tergerus mirrorless
PANGSA pasar Nikon secara global sendiri memang terus tergerus oleh pabrikan pembuat kamera mirrorless, seperti Sony, Fuji, dan Panasonic.

Pada 2019 lalu, menurut data yang dirilis Nikkei, pangsa pasar Nikon menurun 1,6% dan disalip oleh Sony.
Menurut data tersebut, pangsa pasar kamera secara keseluruhan dikuasai oleh Canon dengan persentase 45,4%, Sony 20,2%, dan Nikon di posisi ke-3 dengan 18,6%. Sementara di posisi ke-4 dan ke-5 dipegang oleh Fujifilm dan Panasonic dengan persentase masing-masing 4,7%.
(*/mik)