ASOSIASI Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kepri akan meluncurkan program “Kepri Ayuk Holiday Batam”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya ke Batam.
“Rencananya mau menggalakkan seluruh masyarakat Kepri mengunjungi atau berwisata ke Batam,” kata Ketua Asita Kepri, Eva Betty, Rabu (11/5).
Dalam program ini, objek wisata yang akan dipromosikan merupakan wisata baru yang ada di Batam, seperti Museum Batam Raja Ali Haji, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, dan Taman Rusa Sekupang.
“Semua objek ini disiapkan untuk wisatawan yang akan datang ke Batam, dan objek wisata tersebut dibuat pada saat pandemi. Masih banyak masyarakat Kepri yang belum tahu, kecuali Jembatan Barelang yang selama ini sangat mendominasi objek wisata Batam,” terangnya.
Program ini akan dilaksanakan Juni mendatang saat liburan dimulai. Program tersebut merupakan kolaborasi antara Asita Kepri dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam.
“Asita dan Disbudpar Batam akan berkoloborasi, dimana nantinya Disbudpar akan mensponsori tiket masuk gratis setiap objek wisata tersebut dan Asita akan membuat paket-paket wisata pulang hari atau nginap bagi masyarakat di Kepri seperti yang dari Tanjung Pinang, Karimun, Bintan, Natuna, Anambas dan lainnya,” sebutnya.

Selain mempromosikan wisata baru di Kota Batam, Asita juga akan mempromosikan wisata yang ada di Kepri. “Nantinya pelan-pelan semua objek wisata bukan hanya Batam, tapi juga di Tanjungpinang, Bintan, Anambas, Natuna akan dipromosikan melalui Asita,” ucapnya.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata menyambut baik program Asita tersebut. Ia menyebut salah satu program untuk membangkitkan pariwisata di Kepri khususnya Batam.
“Sembari jumlah wisatawan mancanegara (wisman) terus meningkat dengan relaksasi yang terus dikeluarkan pemerintah melalui gate Batam. Program ini juga mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Indonesia,” ucapnya.
“Di Batam dengan Infrastruktur yang bagus, destinasi baru dapat dinikmati bukan saja wisatawan domestik dan mancanegara tetapi masyarakat Kepri yang memang membutuhkan wahana rekreasi,” ucapnya.
Selain itu, adanya program ini dapat memberikan pengaruh pada ekonomi terutama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yakni dari retribusi pajak hotel dan restoran. “Saat berkunjung ke Batam wisatawan bisa menikmati kuliner dan menginap di hotel,” pungkasnya (leo).


