PARA pencinta K-Pop sempat menggaungkan protes atau petisi pada Januari 2021 terkait teknologi deepfake yang merenggut korban di kalangan artis K-Pop wanita.
Pasalnya, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk membuat deepfake itu dipakai mengubah wajah artis wanita menjadi karya pornografi.
Menurut statistik penelitian, 25 persen dari korban deepfake secara global adalah para idola K-Pop dari kalangan wanita, seperti dilansir dari Koreaboo.
Pencarian yang dilakukan oleh seorang netizen menunjukkan tidak ada deepfake dari kalangan idola pria.
Pengertian deepfake sendiri adalah teknik manipulasi video yang menempatkan gambar dan video yang ada ke gambar atau video sumber.
Singkatnya, wajah satu orang bisa dengan mulus dipasang di wajah orang lain. Deepfake telah digunakan untuk membuat video hiburan, namun juga dipakai untuk kabar hoaks atau pornografi selebriti.
Menurut laporan Rolling Stone, studi menunjukkan hampir 96 persen deepfake di internet dipakai untuk pornografi yang menggunakan kemiripan wanita tanpa persetujuan mereka.
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa 41 persen subyek pornografi deepfake adalah aktris Inggris atau Amerika, dan 25 persen adalah idol atau artis K-Pop wanita.
Masih dilansir dari Koreaboo, menurut CEO Deeptrace Giorgio Patrini, deepfake pornografi yang melibatkan artis K-Pop wanita bukan hal yang baru, namun seiring perkembangan K-Pop secara global, begitu juga denga deepfake K-Pop, terutama untuk konsumsi pornografi.
Data studi menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat deepfake K-Pop pornografi bukan berasal dari Korea Selatan, namun China, salah satu pasar terbesar K-Pop.
Fakta bahwa pornografi merupakan hal ilegal di Korea Selatan juga menjadi faktor kunci.
Hye Jin Lee PhD, asisten profesor klinis di Universitas of Southern California, percaya bahwa anti-fan berperan dengan munculnya deepfake pornografi yang menargetkan idol atau artis K-Pop.
Selain memalukan subjeknya dan melanggar hal citra mereka, deepfake pornografi menimbulkan ancaman bagi karier idola, reputasi dan lainnya.
(*)
Sumber : Koreaboo / Uzone