KOMISI III DPRD Kepulauan Riau meninjau lokasi banjir di jalan daerah Kampung Air, Batam Kota, Selasa (14/2). Banjir yang terjadi sehari sebelumnya di Perumahan Duta Mas, Legenda Bali, Legenda Malaka ternyata karena penyempitan saluran air dari daerah Kampung Air yang melalui Perumahan Duta Mas.
“Ada beberapa perumahan yang terdampak banjir semalam, karena saluran air yang berada di simpang jalan Kampung air meluap karena derasnya debit air,” terang Ketua Komisi III Widiastadi Nugroho yang memimpin langsung peninjauan.
Ia menjelaskan jika hujan terjadi terus menerus, wilayah tersebut akan terus banjir karena saluran air yang ada tidak akan cukup menampung debit air yang datang dari sekitar wilayah Kampung Air. Hal ini menjadi gambaran buruknya sistem saluran air tak hanya di daerah Batam Kota melainkan di seluruh Batam.
Widiastadi juga mengatakan bahwa permasalahan banjir ini nantinya akan dibawa ke Musrenbang tingkat Provinsi sehingga anggarannya bisa dialokasikan di 2024 nanti.
Kabid SDA Dinas PUPR dan Pertanahan Provinsi Kepri, Andi Irawan mengatakan solusi agar tidak terjadi banjir lagi adalah dengan menambah saluran air baru.
“Harus buat saluran air baru khusunya yang melalui Perumahan Duta Mas, saluran air yang ada saat ini sangat kecil sementara dari arah depan (samping jalan Kampung air) saluran airnya diperbesar,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan penambahan saluran air tersebut dengan panjang kurang lebih 350 meter dengan menggunakan boxculvert lebar 1,5 sampai 2 meter.
“Jadi nanti kita buat simpangan dari saluran air depan masuk melalui Perumahan Duta Mas dengan panjang sekitar 350 meter,” sebutnya.
Sementara untuk mengatasi banjir di Perumahan Legenda Bali dan Legenda Malaka, saluran air yang melalui dua perumahan tersebut sebaiknya dijadikan sungai dan dilakukan pendalaman hingga sampai di jalan utama Simpang Kepri Mall menuju Telaga Punggur.
Di ujungnya dibuat pintu air yang dilengkapi dengan pompa air yang fungsinya untuk memompa air ke Dam Duriangkang.
“Untuk membuat saluran baru dari simpang jalan Kampung Air hingga Perumahan Duta Mas sendiri kurang lebih membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar,” ungkapnya.
Tak hanya itu, nantinya saluran air yang melalui Perumahan Duta Mas menuju ke DAM Duriangkang juga perlu dilakukan normalisasi karena kondisinya yang telah menyempit.
Mengenai buruknya sistem saluran air di Batam, Andi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan semestinya pemerintah Kota Batam memiliki master plan tentang sistem saluran air di Batam.
“Sehingga nanti jika ada orang atau perusahaan yang mengajukan IMB harus meperhatikan master paln tersebut sehingga tidak mengganggu sistem saluran air yang ada,” tambahnya (leo).