SEBANYAK 30 ribu warga Batam yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, diminta untuk melakukan vaksinasi ulang lagi dari pertama. Penyebabnya, karena kondisi drop out, yang terjadi karena 30 ribu warga Batam tersebut menunda vaksinasi dosis kedua, lebih dari enam bulan setelah vaksinasi dosis pertama.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (24/3). Kondisi drop out memang memaksa vaksinasi ulang harus terjadi, karena penundaan pemberian vaksin kedua lebih dari enam bulan, menyebabkan vaksin pertama tidak efektif lagi.
“Kemungkinan setelah enam bulan, tidak ada efek lagi. Jadi percuma juga kalau mau booster. Vaksin pertama dilanjutkan dengan vaksin kedua setelahnya, itu yang akan membuat antibodi bekerja secara efektif menangkal Covid-19,” jelas Didi.
Didi mengingatkan bahwa syarat untuk bisa mudik, yakni telah menjalani vaksinasi pertama hingga kedua. Saat mau berangkat dengan pesawat atau kapal, maka harus dilengkapi lagi dengan hasil tes antigen atau PCR.
“Jika telah menjalani hingga vaksinasi ketiga atau booster, maka tidak perlu lagi tes antigen atau PCR, ketika pergi naik pesawat atau kapal untuk mudik nanti,” paparnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan vaksinasi dalam waktu dekat ini, Didi menyebut pos-pos vaksinasi telah disiapkan dalam jumlah banyak, berikut dosisnya dan juga tenaga keseahtan. “Pos-pos vaksin kita banyak, seperti di Polsek, Puskesmas, dan lainnya,” tuturnya.
Dosis vaksin booster di Batam sendiri juga cukup terjamin. Seperti baru-baru ini, Batam memperoleh 25 ribu vaksin Moderna. Tapi, untuk vaksin booster, saat ini sudah menggunakan berbagai macam jenis vaksin, seperti Pfizer dan Astrazeneca (leo).