BANYAK masyarakat yang kecewa dengan kondisi Mall Pelayanan Publik (MPP) yang berlokasi di Gedung Sumatera Promotion Centre (SPC). Pasalnya, kondisi gedung pelayanan umum satu atap terpadu tersebut sudah sangat tidak layak digunakan.
Ketika hujan tiba, gedung tersebut kerap bocor. Pemandangan ember di seputaran MPP merupakan hal biasa di mata pengunjung. Dan itu mengganggu kenyamanan dalam mengurus perizinan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BP Batam dan Pemko Batam berencana membangun Gedung MPP baru di samping Gedung SPC, Batam Center.
Gedung MPP ini akan dinamai Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Luas areanya mencapai 8.800 meter persegi. Jumlah lantainya 10 ditambah 1 lantai untuk basement. Diprediksi biaya pembangunannya mencapai kurang lebih Rp 200 miliar.
“Dalam rencana bangun Batam, dimana dua institusi (BP Batam dan Pemko Batam) jadi satu, kami luncurkan perizinan terpadu. Setelah itu, nanti di sebelah SPC akan dibangun gedung baru, tempat pelayanan perizinan terpadu,” jelas Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Jumat (1/10).
Dalam setahun, BP Batam menganggarkan Rp 3,6 miliar untuk menyewa lantai 1 dan lantai 3 Gedung SPC, yang diperuntukkan untuk PTSP BP Batam.
Sementara itu, Pemko Batam menganggarkan Rp 5,8 miliar per tahun untuk MPP.
Gedung SPC sendiri merupakan aset bersama milik Pemko Batam, Pemprov Riau dan BP Batam. Sedangkan pengelola gedung, diketahui pihak ketiga, yakni PT 911 yang kontraknya berlangsung selama 15 tahun dan akan berakhir pada tahun 2022.
Gedung berlantai delapan tersebut dibangun selama tiga tahun anggaran. Dimulai pada 2002 hingga 2004. Setelah selesai dibangun September 2005, Gedung SPC diresmikan pada 23 November 2005.
Saat dibangun, nilai investasi disepekati dari Pemprov Riau sebesar 40 persen, Pemko Batam 20 persen dan BP Batam 40 persen.
Namun saat terjadi pemekaran provinsi, maka investasi Pemko Batam diambil alih Pemprov Riau dan BP Batam.
Untuk kepemilikan saham saat ini, Pemprov Riau punya saham sebesar 54 persen, Pemko Batam hanya 6 persen dan BP Batam sebesar 40 persen.
*(rky/GoWest)