SUASANA tegang terjadi Gedung Marketing Center BP Batam, Selasa (20/8/2024). Pertemuan antara perwakilan warga Batu Merah Batu Ampar dengan pihak perwakilan BP Batam dan PT Air Batam Hilir terkait krisis air yang berkepanjangan di wilayah mereka, berlangsung panas.
Ketegangan ini dipicu ketidakhadiran Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang diharapkan oleh warga dan mahasiswa yang hadir. Ketidakhadiran Muhammad Rudi membuat warga kecewa. Suasana pertemuan yang sedianya mencari jalan keluar terhadap krisis air yang terjadi di wilayah Batu Merah sempat memanas.
“Kami sangat kecewa dengan ketidakhadiran Bapak Kepala BP Batam,” ujar salah seorang perwakilan warga.
“Ini menunjukkan bahwa masalah kami tidak dianggap serius.”
Kekecewaan ini memicu reaksi spontan dari peserta pertemuan. Beberapa di antara mereka melakukan interupsi, bersuara lantang, bahkan memukul meja sebagai bentuk protes. Situasi semakin memanas ketika upaya pihak penyelenggara untuk menenangkan massa tidak membuahkan hasil.
Sejumlah pejabat yang hadir, mencoba meredakan situasi. Selain Direktur Utama PT Air Batam Hilir Mujiaman dan Direktur Badan Usaha (BU)-SPAM BP Batam Denny Tondano, Deputi IV BP Batam Wan Darusallam juga turut hadir. Bahkan, anggota DPRD Kota Batam Muhammad Rudi juga ikut serta dalam pertemuan tersebut.
Deputi IV BP Batam, Wan Darusallam, yang ditunjuk sebagai perwakilan Kepala BP Batam, berusaha menjelaskan alasan ketidakhadiran beliau dan menyampaikan komitmen pemerintah untuk mencari solusi atas permasalahan air bersih di Batu Merah Batu Ampar. Namun, upaya beliau untuk menenangkan warga justru memicu reaksi yang lebih keras.
“Kami tidak ingin dengar alasan! Kami mau tindakan nyata, bukan hanya janji-janji!” teriak salah seorang peserta.
Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu, turun tangan untuk meredakan ketegangan.
“Saya mengerti perasaan bapak dan ibu sekalian,” ujar Kapolresta.
“Mari kita sama-sama mencari solusi terbaik untuk masalah ini dengan cara yang baik dan damai.”
Berkat upaya Kapolresta dan pihak terkait lainnya, suasana pertemuan akhirnya dapat diredam. Dialog dapat dilanjutkan dengan fokus pada upaya mencari solusi konkret untuk mengatasi krisis air yang melanda warga Batu Merah Batu Ampar.
(dha)