WARGA Batam mungkin saat ini sudah merasakan bagaimana keruhnya air bersih yang didistribusikan oleh operator Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) BP Batam, Moya Indonesia. Pengelola mengklaim penyebabnya karena ada penurunan kualitas air baku di Waduk Sei Ladi.
“Sejak beberapa hari terakhir terjadi penurunan kualitas air baku di waduk Sei Ladi yang menjadi sumber air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Ladi, sehingga air baku sulit diolah menjadi air bersih seperti biasanya,” kata Humas Moya, Ginda Alamsyah, Senin (6/2).
Untuk saat ini produksi air bersih dilakukan oleh PT Air Batam Hulu yang diisi oleh Moya Indonesia, dan berada di bawah SPAM BP Batam.
“Air Batam Hulu saat ini memproduksi dan mendistribusikan air ke pelanggan melalui 6 IPA. Dan salah satu nya adalah IPA Sei Ladi, yang berkapasitas 240 liter per detik.
IPA ini mengaliri di sebagian besar Tiban, sebagian Baloi dan Tanjung Uma, serta sekitarnya,” katanya lagi.
Sebagai solusi, SPAM BP Batam menyesuaikan jumlah produksi secara bertahap dan melakukan percepatan untuk menghasilkan kualitas air bersih secara maksimal, hingga akhirnya kondisi suplai kembali normal.
“Kami tetap berusaha menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas suplai air ke pelanggan. Saat ini masih terdapat beberapa daerah yang terdampak akibat dari penyesuian jumlah produksi yaitu durasi alir suplai dari kondisi normal menjadi berkurang,” ungkapnya.
“Secara bertahap kualitas, kuantitas, kontuinitas air bersih dapat kembali ke kondisi normal. Kami menyediakan suplai air bersih untuk area terdampak melalui tangki ke pelanggan secara gratis,” pungkasnya (leo).