Hubungi kami di

Tanjung Pinang

Lanjutkan Revitalisasi Pulau Penyengat, Kementerian PUPR Alokasikan Rp 43 Miliar

Terbit

|

Balai Adat Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri. F. bintantravel.net

KEPALA Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau (Kepri) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Fasri Bachmid, revitalisasi Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri, akan dilanjutkan pada 2023.

Ia mengatakan, untuk melanjutkan revitalisasi kawasan cagar budaya Pulau Penyengat, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 43 miliar.

“Dengan anggaran itu diharapkan dapat menuntaskan beberapa pekerjaan yang tertinggal di tahun 2022,” kata Fasri di Tanjungpinang, seperti dilansir Antara, Kamis (9/2023).

Fasri menyampaikan tahun ini fokus kegiatan yang menjadi prioritas BPPW Kepri yaitu revitalisasi area makam Raja Haji Fisabilillah dan Balai Adat Pulau Penyengat.

Pihaknya berharap dukungan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dan jajaran OPD Pemprov Kepri agar proyek lanjutan revitalisasi pulau bersejarah tersebut selesai tepat waktu.

“Untuk revitalisasi Pulau Penyengat tahun 2022 sudah selesai dikerjakan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Ansar menyampaikan hasil pekerjaan revitalisasi Pulau Penyengat yang melibatkan BPPW Kepri sudah selesai dan hasilnya baik.

BACA JUGA :  Pemuda PK NTT Batam Dukung Polisi Berantas Perbudakan PMI

Revitalisasi meliputi pemugaran jalan di depan Masjid Raya Penyengat hingga ke balai adat, serta beberapa kawasan di sekitar masjid yang menjadi cagar budaya nasional tersebut.

Tak hanya itu, Masjid Raya Penyengat pun kembali dipugar dengan mengganti lantai masjid dengan lantai marmer khusus yang membuat lantai masjid tetap sejuk meskipun dalam cuaca panas.

Selain itu, dipasang karpet masjid yang khusus dipesan dari Turki agar tampilan Masjid Raya Penyengat tetap mengutamakan kesan heritagenya.

Penataan masjid dilakukan dengan berbagai kajian dan survei khusus agar revitalisasi Masjid Raya Penyengat ini tetap dilakukan dengan tetap menjaga nilai dan kekhasan masjid ini di masa lalu.

Pihaknya juga melakukan perbaikan tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid agar menambah estetika kawasan Pulau Penyengat.

BACA JUGA :  Harga Pertamax Turbo cs Turun, Segini Harganya di Kepri

“Tahun lalu, anggaran revitalisasi Pulau Penyengat sekitar Rp30 miliar. Kita juga dibantu dana APBN sekitar Rp10 miliar,” ungkapnya.

Ansar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Pulau Penyengat atas dukungan dilaksanakannya pekerjaan tersebut.

Ia berharap dengan kondisi yang ada sekarang, masyarakat ikut menjaga kebersihan pulau, minimal mulai dari halaman rumahnya masing-masing.

“Agar tidak kembali semrawut, kita harapkan adanya pengawasan agar jangan ada lagi yang bangun kios-kios jualan yang atapnya sampai ke jalan. Pak Camat dan Ibu Lurah bantu awasi ini, saya pun ikut mengawasi,” kata Gubernur Ansar.

Revitalisasi Pulau Penyengat menjadi salah satu upaya Pemprov Kepri untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kepri, khususnya Tanjungpinang.

Apalagi Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata religi, sejarah dan budaya itu sudah diusulkan masuk ke dalam warisan budaya dunia UNESCO.

(*/pir)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook