PELAYANAN administrasi kependudukan di Batam menjadi lebih mudah melalui peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Batam meluncurkan mesin layanan mandiri ini agar masyarakat dapat mencetak berbagai dokumen kependudukan dengan lebih cepat dan efisien.
Dengan menggunakan mesin ADM, warga Batam dapat mencetak dokumen seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), akta kelahiran, dan akta kematian tanpa harus menghadapi antrean panjang di loket. Namun, akses layanan ini terbatas bagi mereka yang telah mendaftar dan mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Kepala Disdukcapil Batam, Adhisty, menjelaskan bahwa mesin ADM beroperasi dengan sistem terintegrasi. Setelah proses pencetakan selesai, dokumen akan dikirimkan ke email pemohon dalam bentuk barcode atau kode QR, yang kemudian digunakan untuk mencetak dokumen secara mandiri.
“Setelah KK diproses, akan ada barcode yang dikirim ke email masyarakat. Barcode ini dapat digunakan di mesin ADM untuk mencetak dokumen,” sebut Adhisty, dilansir dari Batampos, Jumat (26/12/2025) kemarin.
Sebelum mencetak, pengguna perlu memindai barcode tersebut di mesin ADM. Mesin ini dilengkapi dengan printer khusus untuk membuat KIA, yang prosesnya juga sama mudahnya.
“Proses untuk mencetak KIA mirip dengan yang dilakukan untuk KK. Cukup tempelkan barcode ke mesin dan tekan tombol cetak, kartu KIA akan segera keluar,” tambahnya.
Adhisty juga menambahkan bahwa hampir semua dokumen administrasi kependudukan dapat dicetak melalui mesin ADM, kecuali Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.
“Akta kelahiran dan akta kematian dapat dicetak; hampir semua dokumen administrasi kependudukan ada, kecuali KTP. Mesin ini cukup canggih,” jelasnya.
Saat ini, Batam hanya memiliki satu unit mesin ADM yang telah beroperasi sekitar sebulan. Di Provinsi Kepulauan Riau, hanya Batam dan Kabupaten Lingga yang menyediakan mesin serupa.
Terkait rencana penambahan mesin ADM, Adhisty menyatakan bahwa mereka masih melakukan evaluasi atas efektivitas mesin yang ada. Mengingat jumlah penduduk Batam yang cukup besar, langkah berikutnya masih dalam pertimbangan.
“Untuk tahun depan, belum bisa dipastikan. Kami akan uji coba mesin ini terlebih dahulu. Jika hasilnya baik, tentu kami akan mempertimbangkan penambahan mesin,” tutupnya.
(ham)


