SEPENGAMATAN saya, perempuan-perempuan Vietnam adalah perempuan tercantik di antara negara-negara se-Asia Tenggara. Bahkan jika dibandingkan dengan Jepang dan Taiwan, dua negara yang pernah saya kunjungi.
Oleh: Sultan Yohana
Perempuan-perempuan Vietnam, selain berkulit terang (standar umum lelaki Asia) dan cenderung bersih/halus alami, mereka juga langsing-langsing. Sopan, serta cenderung tidak agresif.
Nilai “plus” perempuan Vietnam, plus ekonomi Vietnam yang masih “negara berkembang”, menghadirkan peluang “bisnis” bagi lelaki-lelaki Singapura yang susah dapat jodoh. Dengan uang $15 ribu (sekitar Rp195 juta), seorang lelaki Singapura bisa “membeli” perempuan Vietnam sebagai istri. Uang itu akan dibayarkan pada agen perjodohan yang banyak beroperasi di Singapura, dan pihak agensi kemudian mengurusi segala administrasinya.
Tertarik?
Tapi, meski iming-iming dapat istri lebih “muda, cantik, dan sopan”, jika bisa memilih, lelaki Singapura tetap suka dengan perempuan Singapura. Yang bawel, menuntut, lebih jelek, suka komplain, ngamuk’an, ngentutan, namun terkenal setia.
Ya, masalah umum yang biasa menimpa lelaki-lelaki tua yang menikahi perempuan-perempuan muda dari luar negeri (tidak dari Vietnam saja) adalah soal kesetiaan. Perempuan-perempuan itu, kerapkali, setelah mendapat status izin tinggal tetap di Singapura, mulai berani berulah. Setelah bisa bekerja, mereka akan lirik sini-sana lelaki yang dia suka. Selingkuh. Lalu bubarlah pernikahan mereka.
Di lingkungan tetangga yang saya kenal saja, ada tiga kawan saya yang mengalami masalah serupa. Istri-istri “asing” mereka yang jauh lebih muda, berselingkuh, atau lari dengan lelaki lain yang lebih keren dan mapan. Sialnya, ketiga kawan lelaki yang diselingkuhi itu, istri-istri mereka semua berasal dari Indonesia. Satu dari Selatpanjang, satu dari Lamping, dan satu lagi dari Jawa Tengah.
Tapi, ya begitulah rumahtangga yang tidak didasari cinta. Sulit bertahan lama. Tapi di jaman sekarang, apakah masih ada sebenar-benarnya cinta?
(*)
Penulis/ Vlogger : Sultan Yohana, Citizen Indonesia berdomisili di Singapura. Menulis di berbagai platform, mengelola blog www.sultanyohana.id