MAK Dayang, demikian orang memanggilnya. Pagi itu kami sengaja berkunjung ke pulau tempat tinggalnya. Terlihat wajahnya agak sendu dan lelah.
Sudah lama ia tidak melaut. Pak Tamam suaminya pun hanya duduk saja di rumah saja.
“Mata saya dah tak nampak lagi.” Katanya saat kami datang masuk ke rumahnya.
Biasanya kalau kami datang, bila tidak melaut, ia datang ke surau Taqwa dekat rumahnya. Itulah sebabnya kami sampiri ia, melihat kondisinya.
Siapa Mak Dayang?
Ayahnya salah seorang tokoh suku laut terkemuka di Kepulauan Batam. Pemuka tokoh masyarakat suku laut demikian orang mengatakan kepada mereka, sekarang dipegang adik lelakinya. Namanya pak Din. Pak Din jadi pemuka setelah ayah mereka meninggal dunia.
Turun temurun dari Datok mereka, sejak kisah Sultan Mahmud Mangkat Dijulang.
Keluarga turun temurun itu sudah hampir 14 generasi juga menjadi penghuni lautan luas yang hidup nomaden di atas sampan.
“Saye sekeluarga yang awal tinggal di pulau ini,” katanya.
Bangunan bekas pos angkatan laut yang dipakai lagi, dibelinya.
Ikan tak susah seperti sekarang ini, dua belas anak anaknya semua dibesarkannya dari hasil memancing ikan di laut.
Ia lahir di sampan, besar di sampan, menikah di sampan melahirkan pun di sampan.
Mereka tak sekolah. Konon pula belajar ilmu agama. Itu sebabnya sebagian anak Mak Dayang tak seaqidah dengannya.
Belasan tahun yang lalu kami dirikan di situ sebuah surau.

“Kalau lah ada surau di tempat kami.” Kata Mak Dayang saat itu.
Alhamdulillah ada pula di situ ditempatkan seorang Dai. Bantuan dari Lembaga Amil Zakat Batam.
Sekarang Mak Dayang dah terlihat rapi, pakai kerudung bila keluar. Saat awal dulu, ia hanya pakai seluar (celana) pendek dan berbaju T shirt, lengan pendek. Ada kerudung sekedar disangkutkan di atas kepalanya.
“Anak saya, tinggal seorang lagi yang belum Islam.” Ujarnya saat kutanya. Yang paling tua perempuan tambahnya lagi.
Begitulah Mak Dayang, seandainya dulu Raja Kecik Kesultanan Johor Riau Lingga yang berkuasa, lain pula nasib dan cerita kisah Mak Dayang ini.
——————-
Seperti ditulis oleh Imbalo Iman Sakti di Akun Facebooknya.