MENJELANG akhir tahun, perekonomian Kepri tumbuh positif. Menurut catatan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, per triwulan III 2022, perekonomian Kepri tumbuh 6.03 persen (yoy) dan menjadi tertinggi di Sumatera.
“Perbaikan ekonomi Kepri secara kumulatif sampai triwulan III 2022 tercatat sebesar 4,63 persen (c-to-c). Dari sisi pengeluaran, perbaikan terutama karena peningkatan kinerja ekspor dan konsumsi rumah tangga, seiring pelonggara mobilitas masyarakat yang diikuti peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman),” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Kepri, Adidoyo Prakoso di Hotel Radison Batam, Rabu (30/11).
Meski saat ini Kepri punya potensi perlambatan ekonomi global sebagai dampak dari gangguan rantai pasok akibat perng Rusia-Ukraina dan kebijakan zero covid di China, nilai ekspor Kepri periode Januari-Oktober 2022 masih mampu tumbuh sebesar 29,38 (c-to-c).
“Peningkatan tersebut didorong ekspor migas dan non migas terutama produk manufaktur dengan pangsa 76,31 persen dari total ekspor Kepri. Peningkatan ekspor itu juga sejalan dengan pertumbuhan lapangan usaha industri manufaktur yang sampai triwulan III tumbuh 3,77 persen (c-to-c). Kinerja positif tersebut berasal dari industri komponen elektronik, peralatan listrik dan industri logam dasar,” tuturnya.
Dari sisi investasi, meski lebih rendah dari tahun sebelumnya, pertumbuhan secara kumulatif sampai triwulan III 2022 masih cukup kuat yakni sebesar 2,54 persen (c-to-c). Investasi berpotensi meningkat pada akhir tahun terutama didorong oleh realisasi belanja modal dan infrastruktur pemerintah.
Sementara itu, peningkatan konsumsi rumah tangga terutama juga turut meningkat, pasca kasus Covid-19 yang mulai terkendali. Peningkatan konsumsi juga karena menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 9,91 persen pada tahun 2021 menjadi 8,23 persen.
“Memperhatikan capaian sampai dengan triwulan III tersebut, perekonomian Kepri secara keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,1-4,9 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang tumbuh 3,43 persen (yoy),” ungkapnya (leo).