KABUPATEN Aceh Tenggara yang juga dikenal dengan sebutan Agara, memiliki luas areal tanam jagung sebesar 30.000 hektare. Agara merupakan sentra produksi jagung di Aceh. Dalam 1 hektare lahan, rata-rata mampu memproduksi 7,2 ton.
Dengan harga jagung Rp3.200, per kg, diperkirakan Kabupaten Agara mampu menghasilkan Rp1,7 miliar per hari. Dengan begitu, komoditas jagung merupakan salah satu penggerak utama perekonomian masyarakat di Agara.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan, Mukti Sarjono dan Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin Beruh, belum lama ini meresmikan Gerakan Panen Jagung Hibrida di Desa Kuta Lengat Selian, Kecamatan Bukit Tusam, Kabupaten Aceh Tenggara.
menurut Mukti Sardjono seperti dikutip dari Pertanian.go.id, dalam rangka swasembada jagung secara berjelanjutan, Menteri Pertanian telah mencanangkan program 3 juta hektare lahan jagung di Indonesia pada tahun 2017. Sampai dengan saat ini, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan banyak program untuk komoditas jagung, yaitu meliputi pemberian bantuan benih jagung, alat panen jagung, Corn Seller dan Vertical Dryer.
“Untuk tahun 2015 Agara telah mendapat bantuan Combine Corn Harvester (CH) sebanyak 1 unit, corn seller (CS) 6 unit dan vertical dryer 4 unit. Tahun 2016 CH sebanyak 3 unit dan untuk corn seler sebanyak 44 unit, serta Vertical Dryer,” ujar Mukti di laman Pertanian.go.id.
Sementara itu, Bupati Aceh Tenggara, Hasanudin Beruh mengatakan bahwa wilayahnya mampu memproduksi jagung sekitar 220.000 ton per tahun, atau setara Rp800 miliar per tahun dengan asumsi harga jagung adalah Rp. 3.200 per kg.
“Tahun 2017 kami berharap program pemerintah dapat ditingkatkan untuk komoditas jagung menjadi 20.000 hektare yang didukung dengan alat mesin pertanian,” ujar Hasanuddin.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Kabupaten Aceh Tenggara adalah Kabupaten kelima yang berhasil mengentaskan kemiskinan masyarakat dari 23 Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Aceh.
Hasanuddin menambahkan, setelah produksi jagung meningkat, para petani juga berharap pemerintah dapat membantu dalam hal pemasaran.
“Kami berharap pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dapat meyakinkan investor untuk membuat pabrik pakan ternak di Kab. Aceh Tenggara, untuk lokasi kita cari bersama dan izin investasi akan saya berikan dalam satu hari,” tegas Hasanuddin. ***