MENTERI Pariwisata RI, Arief Yahya, Kamis (19/04) kemarin melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengusahan (BP) Batam.
Dalam kunjungan tersebut, juga terlihat dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Pebrialin.
Kunjungan serta rapat yang dilaksanakan bersama dengan Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo juga dihadiri juga oleh para pengurus Asosiasi Tour anda Travel (ASITA) Batam.
Menpar Arief Yahya mengatakan dalam pertemuan yang digelar di Gedung Marketing Center BP Batam, pihaknya membahas mengenai program Hot Deals ViWI 2018 sebagai program menjual paket wisata dengan harga bersaing atau bundling berdasarkan konsep More for Less (you get more, you pay less) untuk semua komponen pada paket wisata, baik transportasi dan akomodasi, terutama komponen tiket penerbangan internasional dengan transportasi domestik agar dapat bersaing dengan paket wisata yang dijual oleh negara pesaing.
“Ini program jangka pendeknya dari Kementrian Pariwisata melalui program Visit Indonesia 2018, untuk target sasarannya sendiri merupakan para wisatawan mancanegara yang berasal di Singapura, maupun Wisman Negara lain yang tengah berada di Singapura maupun yang saat ini tengah berada di Batam dan Kepulauan Riau,” ujarnya.
Arief menjelaskan, untuk program Hot Deals ini sendiri pihaknya menargetkan kunjungan 500 ribu Wisatawan Mancanegara.
Selain itu, untuk program promonya sendiri juga mulai dapat dinikmati mulai dari tiket feri Singapura – Batam, serta seluruh komponen pendukung pariwisata seperti arena golf dan juga spa.
Menurut Arief, program paket hot deal’s ini sebelumnya pernah di uji coba di Kepulauan Riau tahun lalu, melibatkan komponen penyelenggara transportasi, akomodasi dan atraksi. Pihaknya pada tahun lalu berhasil menjual 105 ribu paket hot deal’s.
Selain membahas mengenai program hot deal’s, pihak Kemetrian Pariwisata dan juga Kepala BP Batam dan perwakilan dari Pemko Batam juga membahas mengenai kemungkinan pengembangan destinasi lainnya di Batam.
“Tapi ini masih tahap awal, dan kami baru menerima usulan dari Pemerintah Kota Batam dan juga BP Batam mengenai potensi lain yang dimiliki oleh Batam,” ucapnya.
Arief menegaskan untuk pengembangan dan penjualan promosi industri pariwisata di Batam sendiri, pihaknya membayangkan adanya pembentukan dan pembangunan financial service center yang berfungsi untuk mencari investor untuk pengembangan pariwisata.
“Untuk bentuk financial center ini bisa berbentuk mall, seperti yang ada di Singapura dan targetnya juga para investor yang ada disana. Kenapa menargetkan para investor yang ada di Singapura, karena selain dekat dengan Batam disana juga masih banyak potensi calon investor dari negara lain yang sedang berada di sana,” paparnya.
(*/GoWest.ID)