SISTEM pelayanan retribusi sampah di Batam menuju non tunai.
Pada tahun ini sebanyak 21 ribu objek retribusi sampah ditargetkan mendapat layanan non tunai. Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Batam, Faisal Novrieco mengatakan target setiap bulannya yakni 1.750 objek retribusi beralih ke non tunai.
“Periode Januari-Februari ini sedikitnya 1.900 objek yang sudah diterapkan pembayaran non tunai,” ujarnya pada awal pekan ini.
Salah satu proyek rintisannya yakni Perumahan Gading Mas Sekupang. Dari percontohan tersebut, DLH berhasil meningkatkan pendapatan retribusi hingga 20 persen dari pembayaran manual dengan karcis.
“Sudah nampak perbedaannya. Maka kami berharap tahun ini untuk Kecamatan Sekupang bisa non tunai semua.
Setelah itu baru bergeser ke kecamatan lain seperti Lubukbaja dan Batam Kota,” kata dia.
Tahun ini DLH menargetkan pendapatan dari retribusi sampah sebesar Rp 35 miliar. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan mengintensifkan pembayaran secara non tunai. Sistem ini dipercaya dapat meminimalisir atau menekan kebocoran.
Penerapan non tunai ini pun didukung warga. Warga Perumahan Gading Mas, Muhammad Arman mengatakan dengan non tunai, retribusi yang dibayarkan setiap bulannya bisa lebih terkontrol.
“Sejauh ini tidak ada masalah, karena sudah disosialisasikan sebelumnya,” kata Arman.
(*)