KEPALA Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi meyakinkan kalau pembebasan uang wajib tahunan otorita (UWTO) tetap akan dilakukan. Hal itu sesuai dengan arahan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan A Djalil dalam kunjungan kerjanya ke Batam pada awal Januari 2019 lalu.
Pada prosesnya, Rudi mengaku akan memulai langkah awal dengan melakukan inventasrisasi terlebih dahulu. Memilah pemilik lahan sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka. Nantinya mereka yang akan mendapatkan pembebasan UWTO ini adalah yang masuk dalam kategori berpenghasilan rendah yang akan digratiskan.
Sementara itu, untuk mereka yang telah mapan menurut penilaian tim di lapangan, Rudi tidak menjelaskan lebih jauh. Apakah akan tetap digratis atau tidak.
“Perintah menteri ATR, nanti tanah 200 meter bagi yang tidak mampu akan dibebaskan UWTO. Itu akan diselesaikan tapi tidak sekaligus, saya tidak pernah bilang tidak akan menyelesaikan.
Akan kita inventarisasi dulu semuanya, kita pilih yang penghasilannya terendah, kalau semua akan banyak sekali,” kata Rudi di Marketing Centre, BP Batam pada Rabu (23/1).
Rudi melanjutkan, UWTO memiliki peran besar bagi BP Batam, dimana sebagian besar operasional BP Batam ditopang oleh hasil dari UWTO. Sehingga pihaknya akan berhati-hati ketika akan mengambil kebijakan perihal pembebasan UWTO ini.
Terkait dengan kapan persisnya inventarisasi ini akan dilakukan, Rudi tidak menjelaskan secara pasti. Hanya saja ia akan fokus pada beberapa hal utama yang dinilai lebih mendesak untuk diselesaikan. Salah satunya proses sertifikasi kampung tua yang arahannya bersumber langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rudi juga berupaya memaksimalkan percepatan pendapatan dari UWTO ini, khususnya untuk mereka yang memiliki lahan luas. BP Batam akan mengeluarkan kebijakan yang membolehkan pembayaran di depan untuk UWTO. Sehingga pendapatan dari sektor itu bisa dioptimalkan untuk pembangunan Batam.
Tidak berhenti di sana, sektor lain yang juga tengah diupayakan adalah pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Layanan dan infrastruktur pelabuhan yang semakin baik diharapkan bisa mendorong pendapatan lebih besar lagi.
*(bob/GoWestId)