“Pernahkah kamu gagal promosi karena penilaian yang tidak adil? Jangan-jangan, kamu pernah batal masuk perusahaan karena kalah dengan “orang dalam”? Nah, sistem merit atau merit system adalah solusi yang bisa mencegah semua itu. Sudahkah kamu memahami soalnya? Lantas, mengapa ia bisa menjaga keadilan dalam proses perekrutan dan promosi jabatan? Jawabannya ada dalam artikel ini. Simak selengkapnya, yuk! “
Apa itu Sistem Merit?
AGAR kamu tak bingung, kita mulai pembahasan dari pengertian. Merit system adalah salah satu sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Definisi ini tertulis dalam artikel karya Tri Raharjanto yang terbit di Jurnal Pemerintahan dan Kemanan Publik.
Tri Raharjanto juga menyampaikan, sistem ini berkaitan dengan proses seleksi dan promosi pekerja.
Dalam proses tadi, pertimbangan utamanya adalah kompetensi dan kinerja. Oleh karena itu, hal lain seperti koneksi atau hubungan politik tidak diperhitungkan.
Lewatnya, penilaian kinerja bisa lebih adil. Kamu pun tak perlu jadi korban “orang dalam” lagi.
Sejatinya, penerapan sistem merit berbeda-beda. Ini bergantung pada budaya perusahaan. Beberapa negara juga punya aturan terkait sistem ini.
Di Indonesia sendiri, sistem merit hanya diatur untuk sektor publik. Aturannya tertuang dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Sebagai tambahan regulasi, ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pegawai Negeri Sipil.
Oleh karena itu, untuk memperjelas nasibmu, kamu bisa bertanya pada kantormu sendiri. Apa saja kebijakan kantor yang mendukung penerapan merit system?
Meski tak ada ketentuan khusus, tiap penerapan merit system punya benang merah yang sama. Kesamaan itu adalah mengutamakan kompetensi, bukan hal lainnya.
Nah, merit system adalah hal yang banyak dipakai di sektor swasta. Salah satunya dalam perusahaan startup.
Akan tetapi, di Indonesia, ia mulai diadopsi ke pelayanan publik hingga politik. Itulah yang membuat munculnya berbagai regulasi merit system untuk Aparatur Sipil Negara.
Sistem merit memang kerap ditemukan di sektor swasta. Akan tetapi, tempat merit system lahir adalah sektor publik. Tepatnya, di Amerika Serikat.
Pada mulanya, dalam sektor publik, berlaku spoil system atau patronage system. Ini adalah kebalikan dari merit system.
Dalam sistem itu, pekerjaan didapat lewat dukungan partai politik. Hal ini dituliskan oleh American Historical Association.
Dalam sistem ini, ada tuntutan untuk mendukung sebuah partai. Jika partai itu menang, kamu akan diberi pekerjaan bersektor publik.
Orang yang direkrut oleh penguasa sebelumnya akan kamu gantikan. Tidak ada pertimbangan apa pun selain hal ini. Ini terjadi pada tahun 1800-an.
Sayangnya, sistem ini menurunkan kualitas pekerjaan. Pelayanan publik pun menjadi kacau balau.
Sistem ini juga memicu ketidakpuasan pekerja. Bahkan, melansir CSPCA, ada seorang pekerja yang menembak Presiden John Garfield sebagai bentuk protes.
Akhirnya, Kongres AS mengesahkan Undang-undang Dinas Sipil tahun 1882. Aturan ini bisa mencegah berlakunya patronage system.
Pada akhirnya, keadilan pun bisa lebih mudah didapatkan. Nah, selain keadilan, masih ada hal lain yang bisa kamu dapatkan lewat merit system, lho.
Lantas, apa manfaatnya untukmu yang tengah bekerja? Dirangkum dari CSPCA, inilah jawabannya untukmu.
Pentingnya Sistem Merit untuk Pekerja
- proses seleksi dan promosi hanya dinilai lewat kemampuan
- informasi lowongan posisi dan promosi diberitahukan pada semua orang
- adanya pilihan untuk mengajukan banding ke HRD jika ada masalah dalam seleksi dan promosi
- dan lain-lain
Kamu telah memahami bahwa merit system tidak punya standar tertentu. Semuanya tergantung pada perusahaan dan aturan masing-masing.
Memang, tidak adanya aturan dasar ini bisa saja membuatmu bingung. Akan tetapi, kamu bisa membaca poin penting merit system yang disampaikan oleh Setiawan Wangsaatmaja.
Setiawan Wangsaatmaja adalah Deputi Bidang SDM Aparatur di Kementerian PANRB. Poin yang ia sampaikan di antaranya:
- perencanaan tenaga kerja berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja
- tujuan perekrutan adalah mencari talenta terbaik
- pengembangan kapasitas dan kemampuan tenaga kerja
- penilaian kerja berkelanjutan
- promosi yang dinamis
- apresiasi layak melalui sistem pensiun dan sistem kompensasi
Selain itu, Amerika Serikat juga punya 9 prinsip dalam sistem merit. Dikutip dari Cornell Law School Legal Information Institute, prinsip merit system itu adalah:
- perekrutan harus:
- didasarkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan
- prosesnya adil dan terbuka
- semua peserta penyaringan punya kesempatan sama
- pelamar kerja harus dihormati privasinya, serta menerima perlakuan adil, yakni tanpa memperhatikan:
- afiliasi politik
- ras
- warna kulit
- agama
- suku bangsa
- jenis kelamin
- status perkawinan
- usia
- kondisi lainnya, seperti cacat
- gaji yang sama diberikan untuk pekerjaan bernilai sama, serta memperhatikan tarif nasional dan lokal, ditambah dengan keunggulan kinerja
- semua pekerja harus menjaga integritas dan perilaku
- tenaga kerja digunakan secara efektif dan efisien
- pekerja dipertahankan jika kinerjanya cukup, serta diperbaiki apabila belum cukup
- pekerja diberi pendidikan dan pelatihan
- pekerja dilindungi dari tindakan sewenang-wenang, paksaan, dan penilaian subjektif
- pekerja dilindungi dari tindakan balas dendam jika melaporkan tindakan melanggar hukum
Demikian informasi yang dikutip dari Glints.com soal sistem merit ini. Jangan lupa tanyakan pada HR soal kebijakan ini di kantormu, ya! Salah satu fungsi merit system adalah mencegah ketidakadilan dalam sistem perekrutan.
Nah, bagaimana denganmu sendiri, pernahkah kamu menjadi korban dari tidak adanya sistem ini? (*)
Sumber : glints.com