SEBUAH mobil pikap menabrak rumah di jalan AW Syahranie, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (17/4) pagi. Peristiwa ini memicu kebakaran hingga menewaskan 7 orang.
Warga yang melihat kejadian tersebut mengatakan rumah toko (ruko) dilalap api tak berapa lama setelah insiden.
“Waktu kejadian saya di dalam rumah. Terus dengar ada mobil rem mendadak lalu ada ledakan setelah itu,” kata Alex yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.
Dia mengatakan, usai kejadian tersebut api langsung muncul dan melalap ruko yang sehari-harinya buka sebagai toko sembako. Ia menduga ledakan bukan dari mobilnya, namun berasal dari tabung gas yang dijual.
“LPG ada dijual dan bensin eceran. Kan toko kelontong,” tuturnya.
Humas Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Herry Suhendra menjelaskan total korban ada 8 orang yang dievakuasi. Dua di antaranya berhasil selamat dan 6 lainnya meninggal di tempat. Satu di antaranya meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit.
“Jadi total korban jiwa ada 7 orang,” terangnya.
Lebih lanjut, Herry menguraikan awal mula kejadian pada pukul 4.50 WITA. Para korban ditemukan di lantai yang berbeda. Satu orang berada di lantai dasar, sedangkan 7 lainnya di lantai dua.
Saat proses evakuasi, pihaknya kesulitan lantaran kondisi bangunan terkunci. Sehingga proses penyelamatan dilakukan dari lantai dua.
“Korban semua dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie untuk dapatkan penanganan,” imbuhnya.
Disdamkar Samarinda menurunkan 6 unit mobil damkar.
Sementara itu, kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap insiden kebakaran yang menewaskan 7 penghuni rumah itu. Saat ini polisi mengejar sopir mobil yang diduga menabrak toko kelontong di rumah tersebut.
“Penyebab kecelakaan mobil sedang dilakukan penyelidikan. Nanti perkembangannya masih kita dalami, karena sampai saat ini sopir mobil dari kecelakaan ini masih melarikan diri. Jadi sementara masih kami lakukan penyelidikan,” ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Ary Fadli, saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (17/4).
Ary Fadli menerangkan pihaknya masih mengumpulkan barang bukti terkait insiden kebakaran tersebut. Rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi pun jadi bahan penyelidikan.
“Masih selidiki, CCTV di dekat lokasi dalam kondisi mati. Jadi kita masih cek lagi ada beberapa titik lagi yang kemungkinan masih bisa kami harapkan memberikan informasi,” terangnya.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com