MUSEUM Kandil Riau merupakan museum pertama yang berada di kota Tanjungpinang. Museum ini dimiliki oleh pribadi yang terletak di jalan Brigjen Katamso.
Museum Kandil banyak menyimpan koleksi benda-benda peninggalan abad ke-18 dan 19, antara lain perahu buatan Tiongkok dari zaman Dinasti Ming, sebuah meriam dari kerajaan Melayu, alat tabuhan yang digunakan dalam pelantikan Sultan Melayu, dan sebuah piring makan milik Raja Haji yang terbunuh dalam pertempuran melawan Belanda pada 1784.
Museum ini juga dihiasi dengan berbagai senjata pedang dan lukisan dari penguasa Melayu yang dipajang di dinding. Seluruh koleksi merupakan ikhtiar pengumpulan yang dilakukan pendirinya, Raja Abdul Razak, seorang mantan petugas kepolisian di Tanjungpinang yang berinisiatif mendirikan museum pertama di Tanjungpinang itu tahun 1972 silam.
Sejarah dan Koleksi
MUSEUM ini didirikan tanggal 25 April 1972 oleh Raja Abdul Razak bin Raja Abdurrahman. Seorang zuriat dari kesultanan Riouw Lingga.
Dalam beberapa catatan, Raja Abdul Razak yang juga tercatat sebagai salah satu tokoh penggerak pada era awal kemerdekaan dan juga seorang anggota kepolisian di Tanjungpinang, merintis pendirian museum ini secara pribadi.

Museum Kandil Riau ini melambangkan
sebagai Pelita yang berarti untuk sama-sama memelihara peninggalan sejarah
dan purbakala bagi generasi yang akan datang.
Dari buku Direktori Museum-Museum Indonesia terbitan Direktorat Permuseuman Depdikbud RI 1994, diketahui museum ini memiliki koleksi prasejarah, keramologika, naskah, historika, seni rupa, maket/
miniatur dan peta.
Sempat ada ruang pameran tetap, ruang bawah tanah dan ruang administrasi.
Pendiri sekaligus pengelola situs yang menyimpan banyak benda-benda bersejarah tersebut, Raja Abdul Razak meninggal dunia sekitar tahun 1994. Saat ini, karena keterbatasan pengelolaan, museum Kandil di kota Tanjungpinang ini untuk sementara non aktif dari kunjungan.
(nes)