PERDANA Menteri (PM) India, Narendra Modi mengirimkan undangan ke para pemimpin dunia untuk hadir di kegiatan KTT G-20 di negaranya. Nama: ‘India’ di dalam undangan itu berganti menjadi: ‘Bharat.
India akan menjadi tuan rumah G-20. New Delhi, ibu kota India, yang biasa kumuh dan semrawut tiba-tiba menjadi kota yang cantik. Pertemuan puncak para pemimpin G-2 akan diakhiri dengan jamuan makan malam kenegaraan yang menurut kartu undangan akan diselenggarakan Presiden Bharat.
Banyak kalangan menilai, penggunaan Bharat sebagai nama negara akan menjadi akhir dari upaya penghapusan simbol-simbol kolonial Inggris yang masih melekat di lanskap perkotaan, institusi politik, dan buku sejarah di India.
Rumor itu memicu beragam cemooh dan dukungan. Partai oposisi yang berseberangan dengan pemerintahan PM Modi, mengecam rencana penggantian nama itu. Sementara kalangan Nasionalis Hindu dengan antusias mendukung.
“Saya berharap pemerintah tidak sebodoh itu dengan membuang nama India,” kata Shashi Tharoor dari Partai Kongres, partai Keluarga Gandhi yang beroposisi, di media sosial X.
“Kita harus menggunakan kedua kata itu; Bharat dan India, bukan melepas salah satunya yang berbau sejarah dan diakui dunia,” lanjut Tharoor.
Sementara mantan pemain kriket India, Tes Virender Sehwag mendukung penggunaan Bharat dan melepas nama India. Dia mendesak Dewan Kriket India menggunakan Bharat pada seragam tim.
“India adalah nama yang diberikan Inggris, dan kami sudah lama menunda untuk kembali menggunakan Bharat,” katanya.
Nama Bharat
Bharat adalah kata dalam kitab suci Hindu kuno yang ditulis dalam Bahasa Sansekerta. Bharat adalah kata yang digunakan untuk menyebut negara India saat ini.
Dalam konstitusi, Bharat adalah satu dari dua nama resmi negara yang biasa dikenal dalam industri film Bollywood. Bharat juga digunakan sebagai nama partai PM Modi yang kini berkuasa, yaitu Bharatiya Janata Party (BJP), atau Partai Rakyat Bharat.
BJP, kekuatan nasionalis Hindu, berkampanye menentang penggunaan nama India belakangan ini. Menurut mereka, India adalah kata yang muncul di era kolonial Inggris. Nama India ditetapkan setelah penaklukan atas seluruh wilayah India.
Pemerintah PM Modi dikabarkan telah mengadakan sidang khusus, tapi agenda legislatif tetap dirahasiakan. Namun News 18 memberitakan, mengutip sumber pemerintah yang disebut nama, anggota parlemen dari BJP mengajukan resolusi untuk mengganti nama India menjadi Bharat.
(ham)