SEJAK meluncur pada 2019 lalu, Quick Response Indonesian Standard (QRIS) telah menjelma menjadi alat bantu transaksi non tunai yang banyak digunakan masyarakat Kepri.
Berdasarkan data terakhir dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, jumlah merchant pengguna QRIS di Kepri sudah mencapai 394.632.
Kepala Tim Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Perwakilan Kepri, Taufik Ariesta Ardhiawan mengatakan bahwa pengguna QRIS paling banyak berasal dari Batam.
“QRIS ini menyatukan semuanya. Cukup satu kode untuk semua transaksi non tunai,” katanya saat bercerita mengenai QRIS di Program Ngobrol Everywhere-nya Gowest Indonesia di Batam Centre, Kamis (18/8).

Sejatinya, QRIS merupakan QR Code yang bersifat universal, karena bisa melakukan segala transaksi non tunai di semua merchant atau Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang sudah terdaftar.
Sebelumnya, tiap PJSP memiliki QR Code masing-masing, misalnya QR Code Gopay untuk pengguna Gopay saja, QR Code OVO untuk pengguna OVO saja. Maka dengan kehadiran QRIS bisa untuk semua aplikasi pembayaran.

Taufiq juga menjelaskan bahwa BI terus berinovasi mengembangkan QRIS, agar mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, misalnya mempersiapkan QRIS untuk memudahkan pedagang-pedagang di pasar, atau pemanfaatan QRIS bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Penasaran, simak obrolan kmai selengkapnya di Ngobrol Everywhere segera (leo).