KEHIDUPAN nelayan tradisional (kecil) masih jauh dari kata sejahtera. Jangankan bisa menabung dari hasil penjualan tangkapan mereka, untuk kebutuhan sehari-hari pun terbilang pas-pasan.
Oleh : Hadis Hamzah
SELAIN persoalan pendapatan hasil pekerjaan, persoalan-persoalan lain pun kerap dihadapi mereka. Mulai dari pangkalan (dermaga) untuk menambatkan perahu, menyusutnya area tangkapan akibat reklamasi pantai, kebutuhan bahan bakar, faktor keselamatan saat melaut dan segudang problematika lainnya.
Tim Gowest Indonesia menemui dan berdiskusi dengan nelayan yang berada di wilayah Kecamatan Bengkong di pangkalan (dermaga) nelayan pantai Ocarina, Batam Centre, Rabu (11/12/2024) lalu. Berkolaborasi dengan Yayasan Literasi GoWest Indonesia (YLGI) – lembaga nirlaba kami – tim kami merangkum banyak hal.
Menurut Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (FKUB) Nelayan Kecamatan Bengkong, Sahriyal Edi, di kecamatan Bengkong, terdapat ratusan warga yang berprofesi sebagai nelayan dan telah tergabung dalam wadah Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Selain yang telah tergabung dalam KUB, menurut Edi, masih banyak nelayan Bengkong yang terdata dan bergabung dalam wadah tersebut.
“Di kecamatan Bengkong ada tiga belas kelompok usaha bersama (KUB) yang masih aktif, rata-rata anggota kelompok itu antara 15 – 20 orang nelayan,” jelas Sahriyal Edi.
Menurut Edi, nelayan di Bengkong ini sangat heterogen, terdiri dari berbagi jenis dan macam aktifitas di lautan, seperti menangkap ikan, udang, kepiting, kerang dan lain-lain.
“Macam-macam lah, ada yang nangkap ikan pakai jaring, mancing, bubu. Ada juga yang nangkap udang, kepiting, kerang, semuanya. Tergantung lagi musimnya” ungkapnya.
Selain bercerita mengenai nelayan dan aktifitas kelompok usaha mereka, Edi yang juga salah satu Ketua kelompok nelayan di kelurahan Sadai menyampaikan berbagai hal kendala yang kerap dihadapi oleh rekan-rekan seprofesinya.
Salah satunya adalah terkait pangkalan (pelabuhan) tempat tambat perahu para nelayan.
“Yang paling penting dan sampai saat ini kami pikirkan adalah mengenai pangkalan atau pelabuhan kami ini. Sampai saat ini status pangkalan kami ini belum jelas. Di satu sisi, pangkalan ini sudah ada sejak lama dan dari awal adanya aktifitas nelayan sudah dipakai di sini. Di sisi yang lain, kawasan ini oleh pemerintah sudah dialokasikan kepemilikannya ke pihak swasta (pengusaha), kami khawatir, lambat atau cepat kami (nelayan, pen) akan tersingkir dari sini” ungkap Edi.
Edi dan juga para nelayan Bengkong lainnya berharap ada peran pemerintah dalam permasalahan pangkalan perahu mereka yang berada di kawasan pantai Ocarina tersebut.
“Ya kami berharap pemerintah bisa membantu dan memberikan solusi buat kami terkait pangkalan ini. Biar kami bisa beraktifitas dengan tenang dan fokus mencari kehidupan sehari-hari” tambahnya.
Selain masalah pangkalan, terungkap juga ancaman keselamatan dalam menjalankan profesi nelayan saat mereka melaut. Terutama di alur yang berhadapan langsung dengan alur lalu lalang kapal penumpang fery international dari pelabuhan fery Batam Centre.
“Sudah banyak dan sering kali terjadi, perahu-perahu nelayan yang kecelakaan akibat fery-fery itu. Mereka seringkali seenaknya saja melintas dengan kecepatan tinggi, baik saat mau masuk atau keluar pelabuhan, itu kan membahayakan perahu kami, karena ombaknya akan besar” ungkap Edi.
Selain masalah keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan pekerjaan sebagai nelayan, mereka juga berharap peran pemerintah, dalam hal ini Dinas Perikanan Kota Batam, agar dapat memberikan perhatian dan bimbingan secara khusus dan kontinyu kepada mereka.
“Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan lebih serius lagi kepada kami, para nelayan kecil ini. Kami butuh juga bimbingan agar kami bisa meningkatkan kehidupan kami. Berikanlah kebijakan untuk membantu kami, seperti masalah BBM, pangkalan perahu, atau tempat pelelangan (penjualan) ikan yang tetap (permanen)” pungkas Edi.
(zah)
Diskusi dan obrolan santai tim Gowest Indonesia dengan nelayan Bengkong ini, selengkapnya akan disajikan dalam Ngobrol Everywhere di kanal Youtube Gowest.Id, segera.