Hari Bahagia sedunia diperingati setiap tanggal 20 Maret. Begitu juga dengan tahun ini. Bersamaan dengan momentum itu, World Happiness Report merilis hasil survei terbaru tingkat kebahagiaan masyarakat di sejumlah negara.
Dalam survei kebahagiaan itu, Indonesia menempati peringkat ke-81 dari 155 negara. Meski begitu, tingkat kebahagiaan Indonesia naik sebesar 0.249, dari periode pertama survei 2005-2007.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih jauh tertinggal dengan Singapura di posisi 26, Thailand di posisi 32, Malaysia di posisi 42, dan Filipina di posisi 72.
Survei itu mengukur seberapa bahagia seseorang tinggal di negaranya. Mereka menggunakan metode survei Handley Cantril.
Dalam metode itu, tiap responden akan memilih anak tangga. Sebelum memilih, responden diminta untuk membayangkan berdiri di anak tangga yang hendak digunakan.
” Puncak tangga merupakan kehidupan yang terbaik bagi Anda dan bagian bawah tangga mewakili kehidupan terburuk mungkin bagi Anda,” tulis laporan itu.
Dari hasil survei kepada 1.000 responden di tiap negara, Norwegia, Denmark, Islandia, Swiss, dan Finlandia berada di posisi lima besar.
Selama proses survei, World Happiness Report turut menanyakan enam variabel kebahagiaan yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan sosial, kemurahan hati, dan korupsi. Tetapi, variabel itu tidak digunakan sebagai ukuran utama menentukan peringkat.
Sementara itu, di peringkat lima terbawah, terdapat Rwanda, Syria, Tanzania, Burundi, dan paling buncit, Republik Afrika Tengah.
Laporan yang dibuat sejak 2005 ini berusaha untuk memberi masukan kepada pemerintah agar meningkatkan kualitas hidup warganya.
(yur/int)