PERUSAHAAN elektronik terkemuka asal Jepang, Panasonic merencanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawan di seluruh dunia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tekanan ekonomi global dan perubahan tren pasar yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Panasonic, yang terkenal sebagai pemasok utama baterai untuk kendaraan listrik Tesla, menyatakan bahwa pemangkasan ini akan mencakup sekitar 4% dari total tenaga kerjanya, yang mencapai hampir 230.000 orang. Proses ini dijadwalkan berlangsung selama tahun keuangan yang akan berakhir pada Maret 2026.
“Kami akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap efisiensi operasional di setiap unit bisnis, terutama di bagian penjualan dan nonproduksi,” sebut mereka dalam pernyataan resmi yang dilansir dari AFP.
“Kami akan mengevaluasi kembali struktur organisasi dan jumlah personel yang diperlukan,” lanjut mereka.
Rencana tersebut akan melibatkan 5.000 karyawan di Jepang dan 5.000 lainnya di luar negeri, dengan pelaksanaan yang mengacu pada peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di masing-masing negara.
Sejak diperkenalkan ke dunia pada pertengahan abad ke-20 dengan beragam produk elektronik, Panasonic kini tengah fokus pada restrukturisasi. Selain menjadi penyedia utama baterai untuk Tesla, perusahaan ini juga beroperasi di sektor perumahan, energi, dan otomotif.
Pada bulan Februari lalu, Panasonic telah mengumumkan program reformasi manajemen untuk mengatasi “berbagai masalah struktural” yang dihadapinya. Perusahaan menargetkan peningkatan keuntungan minimal 150 miliar yen (sekitar 1 miliar dolar AS) melalui reformasi tersebut.
Dalam laporan keuangan yang dirilis bersamaan dengan pengumuman PHK, Panasonic memperkirakan penurunan laba bersih sebesar 15% untuk tahun ini, dengan penurunan penjualan mencapai delapan persen. Pada tahun keuangan yang berakhir 31 Maret 2025, perusahaan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17,5% menjadi 366 miliar yen.
Panasonic juga mengakui adanya “perubahan dalam lingkungan bisnis,” termasuk penurunan permintaan untuk kendaraan listrik.
Meskipun demikian, dampak dari tarif perdagangan Amerika Serikat belum sepenuhnya terintegrasi dalam proyeksi mereka.
CEO Panasonic Holdings, Yuki Kusumi, dalam wawancara dengan Nikkei pada bulan April, menyatakan bahwa pengurangan jumlah karyawan merupakan langkah yang diperlukan agar perusahaan dapat tetap bersaing. Kusumi menjelaskan bahwa meskipun langkah ini ekstrem, Panasonic memiliki sejarah melakukan ekspansi tenaga kerja pada masa-masa yang lebih menguntungkan.
(ham/afp/nikkei)