DATA dari Perum. Bulog Batam, pasokan beras di wilayah ini mencapai 2.900 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama empat hingga lima bulan ke depan. Kepala Perum Bulog Batam, Meirizal Sudyadi, menegaskan bahwa rata-rata kebutuhan beras di Kota Batam berkisar antara 360 hingga 400 ton per bulan.
Dalam upaya mendukung stabilitas pangan, Meirizal menyatakan bahwa Bulog Batam telah menyiapkan stok untuk berbagai program pemerintah, termasuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta gerakan pangan murah.
“Kami siap mengakomodasi kebutuhan penyaluran melalui program-program tersebut,” ujarnya.
Meirizal juga menekankan pentingnya kualitas beras yang didistribusikan. Setiap bulan, pihaknya melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada keluhan mengenai beras yang rusak.
“Sampai saat ini, kami belum menerima laporan mengenai masalah kualitas beras,” katanya.
Selain beras, Bulog Batam juga berupaya memenuhi kebutuhan gula dengan mendatangkan pasokan dari Jawa Tengah, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Stok gula yang kami miliki hanya berasal dari dalam negeri, tidak ada yang diimpor, berupa gula kristal putih dan gula olahan dari tebu,” tambahnya.
Sebelumnya, Perum Bulog Batam juga telah memulai penyaluran beras bantuan pangan tahap III untuk bulan Desember 2024. Meirizal menginformasikan bahwa sebanyak 34.952 penerima bantuan pangan (PBP) akan mendapatkan beras tersebut secara bertahap, termasuk 10.759 PBP di wilayah Karimun.
“Bantuan ini merupakan komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya beras,” tutup Meirizal.
(sus/antara)