PEMERINTAH Kota Batam menjamin bahwa pasokan dan harga bahan pokok tetap stabil, meskipun beberapa wilayah di Sumatera mengalami bencana. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam memastikan bahwa jalur distribusi pangan ke Batam tidak terpengaruh oleh bencana tersebut, berkat keberadaan pemasok utama di kawasan yang aman.
Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, menyatakan bahwa Batam menjalin kerja sama dengan beberapa daerah produksi seperti Simalungun, Brastagi, Sawahlunto, dan sejumlah bagian Tapanuli.
“Daerah-daerah ini tidak mengalami dampak bencana, sehingga distribusi bahan pangan ke Batam berjalan dengan lancar,” sebutnya, pada Senin (1/12/2025).
Lebih lanjut, Gustian menginformasikan bahwa sebagian besar pasokan datang dari luar Sumatera, terutama dari Kediri dan Mataram, yang saat ini sedang dalam masa panen. Komoditas yang dikirim ke Batam meliputi cabai, kentang, wortel, dan berbagai jenis sayuran segar.
“Kita mendapatkan banyak pasokan dari Mataram dan Kediri karena hasil panennya sangat baik,” ujarnya.
Gustian menegaskan bahwa dengan pasokan yang terjaga, harga bahan pokok di Batam akan tetap terkendali, termasuk menjelang masa Natal dan Tahun Baru yang sering meningkatkan permintaan.
“Kondisi pasokan dan harga di Batam aman. Masyarakat tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Namun, di tengah kepastian tersebut, beberapa warga mulai mengeluhkan adanya kenaikan harga. Seperti misalnya harga Cabai setan yang sudah mencapai Rp100 ribu per kilo dan telur naik menjadi Rp85 ribu per papan.
Kenaikan harga yang sporadis ini, berdasarkan pemantauan, lebih disebabkan oleh faktor musiman daripada gangguan distribusi. Para pedagang juga bersiap menghadapi lonjakan permintaan di akhir tahun, yang dapat memengaruhi stok harian.
Disperindag Batam memastikan bahwa mereka akan terus memantau pergerakan harga dan pasokan di seluruh pasar tradisional. Langkah pengawasan akan mencakup pemetaan komoditas yang rentan terhadap fluktuasi harga, seperti cabai dan bawang.
Apabila diperlukan, pemerintah siap melakukan intervensi melalui operasi pasar atau penambahan pasokan dari daerah pemasok. Dengan semua langkah ini, diharapkan masyarakat akan tetap tenang dan menghindari pembelian secara berlebihan yang dapat menyebabkan lonjakan harga.
(dha)


