PELABUHAN Batu Ampar Terminal Peti Kemas (TPK) di Batam baru saja mengumumkan penerimaan dua pelayaran langsung ke negara tujuan tanpa perlu transit. Ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan efisiensi logistik di kawasan tersebut.
General Manager Pengembangan PT Persero Batam, Fikri Amrullah Muryasani, menyatakan bahwa pencapaian ini awalnya ditargetkan untuk 2025, namun berhasil diraih lebih awal dari yang direncanakan.
“Alhamdulillah, kami telah berhasil mendatangkan dua kapal direct call pertamanya, yaitu SITC pada 31 Maret 2024 dan Evergreen pada 20 Agustus 2024. Kami juga merencanakan kedatangan satu kapal lagi pada bulan Desember,” ujarnya saat konferensi pers di Batam, Jumat (15/11/2024).
Sebelumnya, semua kapal yang menuju Batu Ampar harus melakukan transit di Singapura. Dengan adanya layanan baru ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pelabuhan tersebut.
“Sekarang, barang-barang tidak lagi perlu transit, yang tentu akan menghemat biaya,” tambahnya.
Fikri menjelaskan bahwa penghapusan biaya ocean freight dan biaya pelabuhan di Singapura dapat menghasilkan efisiensi hingga 600 dolar AS per unit kontainer. Dengan demikian, volume pengiriman dari Singapura ke Batam diprediksi akan meningkat.
Kapal-kapal direct call yang direncanakan ke depan akan berasal dari Timur Tengah. Sebelumnya, rute pengiriman langsung yang tersedia hanya dari Shanghai, Tiongkok, dan Yangon, Myanmar.
Dengan pencapaian ini, Pelabuhan Batu Ampar diharapkan dapat tumbuh sebagai pusat logistik internasional di Batam, meningkatkan produktivitas dan konektivitas kawasan secara keseluruhan.
(sus)