PEMUDA berusia 20 tahun yang bekerja sebagai staf panti wreda dari pinggiran Kota Pittsburgh, Pennsylvania, yang mencoba membunuh mantan Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (13/7) merupakan seorang pendukung Partai Republik terdaftar. Ia membawa serta sejumlah alat peledak di dalam mobil yang ia kendarai menuju lokasi kampanye, satu jam dari tempat tinggalnya.
Aparat penegak hukum tengah mencari tahu lebih jauh sosok Thomas Matthew Crooks asal Bethel Park, Pennsylvania, untuk menentukan motifnya melakukan penembakan dari atap bangunan di dekat lokasi kampanye, yang menewaskan seorang hadirin, sebelum ia ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS (Secret Service).
Catatan pengadilan yang dapat diakses secara terbuka di Pennsylvania menunjukkan bahwa Crooks tidak memiliki catatan kriminal pada masa lalu.
Rekaman video wisudanya pada 2022, menunjukkan Crooks menerima ijazah dari sekolahnya.
Dalam video yang beredar di dunia maya itu, Crooks tampak mengenakan toga dan berkaca mata, sambil berpose bersama pejabat sekolah untuk difoto.
Crooks lulus pada 2022 dari SMA Bethel Park, menurut Pittsburgh Tribune-Review. Ia menerima “penghargaan bintang” senilai $500 (sekitar Rp8 juta) dari Inisiatif Nasional Matematika dan Sains, menurut surat kabar itu.
Pejabat Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) pada Minggu (14/7) mengatakan bahwa pelaku bertindak sendirian. Lembaga itu menyatakan belum menemukan ideologi tertentu yang dianut pelaku maupun indikasi masalah kesehatan jiwa. Mereka juga tidak menemukan pernyataan bernada ancaman di media sosial pelaku.
Menurut laporan Komisi Pemilihan Federal, meskipun Crooks adalah pendukung Partai Republik terdaftar, pada 2021, pelaku tercatat pernah memberikan sumbangan politik sebesar $15 kepada ActBlue, sebuah komite aksi politik yang menggalang dana untuk politisi sayap kiri dan Partai Demokrat.
Trump, 78 tahun, sedang berpidato dalam kampanyenya di Kota Butler, Pennsylvania – salah satu negara bagian yang paling diperebutkan dalam pemilu 5 November – ketika rentetan tembakan dilepaskan, mengenai telinga kanannya hingga wajahnya berlumur darah.
Dinas Rahasia AS lantas menembak mati pelaku, menurut lembaga itu, setelah ia melepaskan tembakan dari atas atap sebuah bangunan yang terletak sekitar 140 meter dari panggung Trump.
[rd/lt]