PEMILIHAN Umum (Pemilu) Malaysia berakhir tanpa ada partai yang menang telak di parlemen setelah masing-masing partai tidak ada yang mendapatkan lebih dari 50 persen kursi.
Malaysia memiliki 222 kursi parlemen tetapi pemungutan suara diadakan hanya untuk 220 posisi pada Sabtu (18/11/2022).
Komisi Pemilihan mengatakan koalisi multi-etnis Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim memenangkan total 82 kursi, sementara aliansi Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin memenangkan 73 kursi.
Sedangkan koalisi Barisan Ismail memperoleh 30 kursi. Satu kursi belum diumumkan pada pukul 04.00 WIB pada Minggu (20/11/2022) waktu setempat.
Dilansir dari Bloomberg, hingga Minggu (20/11/2022) waktu setempat, Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Anwar Ibrahim mendapat suara terbanyak dengan 82 kursi di parlemen. Ini berarti tidak ada partai yang meraih 111 kursi agar menjadi partai mayoritas.
Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua KPU Malaysia, Abdul Ghani Salleh, bahwa masing-masing partai tak ada yang mendapat lebih dari 50 persen kursi dalam pemilu Malaysia ke-15.
Sementara itu, pemimpin veteran Malaysia Mahathir Mohamad menderita kekalahan pemilu pertamanya dalam 53 tahun dalam Pemilu Malaysia pada Sabtu (19/11/2022). Itu adalah kekalahan pemilihan pertama Mahathir sejak 1969.
Politikus senior Malaysia berusia 97 tahun itu, menempati posisi keempat dalam hitung cepat Pemilu Malaysia.
Seperti dilansir AFP, Minggu (20/11), Mahathir kehilangan kursi parlementernya, hal ini kemungkinan mengakhiri karir politik Mahathir.
Komisi pemilihan negara mengatakan Mahathir berada di urutan keempat dari lima di daerah pemilihannya yang telah lama dipegangnya di Langkawi. Itu adalah kekalahan elektoral pertamanya dalam lebih dari setengah abad.
Kali ini Mahathir mencalonkan diri di bawah Partai Pejuang Tanah Air dan menolak saran bahwa dia harus pensiun. Dia sempat memberitahu wartawan sebelum pemilihan bahwa dia memiliki peluang bagus untuk menang.
Sementara itu, Anwar Ibrahim mengklaim bahwa Pakatan Harapan memiliki cukup kursi untuk membentuk pemerintahan berikutnya karena unggul dalam Pemilu Malaysia. Namun, Anwar enggan mengungkapkan siapa yang akan diajak bekerja sama oleh Pakatan.
“Kami, Pakatan, telah membentuk blok terbesar di parlemen dengan Muda dan kami juga harus mengakui fakta bahwa tidak ada partai yang memperoleh mayoritas sederhana,” kata Anwar Ibrahim seperti dilansir The Star, Minggu (20/11).
“Oleh karena itu, kami telah melakukan serangkaian pertemuan dan negosiasi dan sebagai hasilnya, saya ingin memberi tahu Anda bahwa sebagai blok mayoritas, kami telah berhasil mendapatkan dukungan dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan dengan mayoritas sederhana,” ujarnya.
(*)
Sumber: CNBC Indonesia | Kompas.com | Tempo.co