PEMINDAHAN Pelabuhan Kapal Pelni dari Pelabuhan Batuampar masih menungu kesiapan dari Pelabuhan Bintang 99 sebagai destinasi pemindahan berikutnya.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan BP Batam akan mengajak stakeholder terkait untuk pengembangan Pelabuhan Pelni.
“Saat ini, pengembangan pelabuhan di Batam menghadapi banyak kendala, meski demikian BP Batam tetap berkomitmen dan sudah memiliki rencana untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan di pelabuhan,” jelasnya.
Salah satunya adalah persiapan pemindahan kegiatan Kapal Pelni ke Pelabuhan Bintang 99.
“Pembangunan sisi terminal saat ini sudah memasuki tahap akhir. Namun memang masih ada beberapa faktor keselamatan pelayaran yang harus diselesaikan oleh semua pihak, karena faktor keselamatan pelayaran harus sesuai dengan standar dan diprioritaskan,” katanya, Senin (9/1).
BP Batam juga menanggapi masalah kenyamanan yang dirasakan penumpang Kapal Pelni.
Ariastuty menjelaskan, tingkat kenyamanan sulit diperoleh mengingat Kapal Pelni memang masih berlabuh di Batuampar. Hal tersebut tentu saja meningkatkan aktivitas lalu lalang barang dan manusia di area pelabuhan.
Hal ini tentu mengakibatkan padatnya aktivitas di area pelabuhan, baik lalu lintas manusia maupun kendaraan.
Untuk saat ini, BP Batam tengah melakukan pendalaman alur untuk memetakan kebutuhan kapal berukuran sedang dan besar, beserta pengecekan kekuatan dermaga yang sedang berjalan.
“Secara kenyamanan penumpang, memang belum memenuhi standar. Tapi secara keselamatan pelayaran, Pelabuhan Batu Ampar merupakan pelabuhan yang memiliki kualifikasi penambatan Kapal Pelni,” jelasnya.
Sementara waktu, BP Batam telah menambah sejumlah fasilitas publik di Batuampar seperti tenda, toilet portable, tambahan personil pada hari-hari tertentu, serta perencanaan dan persiapam terminal Pelni di Pelabuhan Bintang 99.
Hingga saat ini, armada bus yang tersedia di Batuampar masih tersedia untuk mengantar penumpang dari kapal menuju ruang tunggu, sehingga penumpang tidak terganggu oleh aktivitas bongkar muat barang.
“Penyediaan bus merupakan kewajiban dari Pelni, begitu juga dengan tiket kapal. Jadi, agar pelayanan kepelabuhanan maksimal, kami berharap seluruh instansi serta mitra kerja BP Batam dapat mendukung proses perbaikan pelabuhan,” paparnya.
BP Batam juga akan mendukung penuh apabila Pelni ingin merelokasi pelabuhan kembali ke Sekupang.
“Karena sejak awal pemindahan ke Batu Ampar, kami melihat banyak hal-hal yang kurang sesuai untuk pelabuhan penumpang, mengingat pelabuhan diperuntukkan bagi kegiatan bongkar muat barang,” ungkapnya (leo).