SEBANYAK 3.264 orang dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, mengatakan bantuan tersebut berasal dari Kementerian Sosial RI untuk masyarakat kurang mampu akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Jadi pesan saya, pergunakanlah bantuan ini sebaik-baiknya. Jangan gunakan untuk beli HP,” kata Boy saat menyerahkan secara simbolis tahap pertama BLT BBM dan BPNT kepada warga di Kantor Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepri, dikutip dari Antara, Jumat (9/9/2022).
Boy mengatakan di Natuna, total keseluruhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 3.264 orang. Ditargetkan penyalurannya akan selesai pada 18 September 2022.
Adapun jumlah bantuan diterima sebesar Rp 500 ribu, dengan rincian BLT BBM Rp 300 ribu untuk bulan September-Oktober dan Rp 200 ribu bantuan BPNT.
Sementara itu, Kepala Regional Kantor Pos Medan, Dino Hariyadi, mengatakan dalam kurun waktu 10 hari ke depan BLT BBM dan BPNT sudah harus tersalurkan kepada seluruh penerima di Indonesia.
“Kita pastikan tidak akan ada potongan satu rupiah pun dari kantor Pos. Penerima akan membawa pulang seutuhnya bantuan tersebut dan jangan pernah percaya jika ada pegawai kantor pos yang mengatakan ada potongan, itu sepenuhnya hak penerima,” kata dia.
Sementara Kepala Desa Sepempang, Muhammad Delan, mengatakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial tersebut cukup membantu perekonomian warganya.
“Tentunya kita berterima kasih atas bantuan Rp 300 ribu untuk bantuan BBM dan Rp 200 ribu untuk bantuan sembako, ini cukup membantu warga saya, harapan kita ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Ia juga mengatakan sebanyak 70 orang warga Desa Sepempang telah menerima BLT tahap pertama dan akan diusulkan kembali untuk penambahan penerima tahap kedua.
“Bantuan tahap pertama baru dapat 70 orang, sebenarnya yang layak di desa saya ada sekitar seratus lebih, untuk pastinya besok kami rapat bersama BPD (Badan Perwakilan Desa) untuk membahas terkait itu,” kata Kades.
Ia juga mengatakan terkait bantuan BPNT lebih baik disalurkan dalam bentuk tunai dari pada harus menyalurkan dalam bentuk sembako.
“Seperti ini lebih baik, tunai, kalau dalam bentuk barang atau sembako itu kurang tepat, karena juga untuk beli ikan dan lain lain,” kata dia.
(*)