PEMKO Batam menyiapkan dana Rp2,1 miliar untuk beasiswa anak Batam berprestasi yang diterima di lima perguruan tinggi ternama di Indonesia. Masing-masing UI, UGM, ITB, Universitas Padjajaran dan IPB.
“Untuk 2017, kami siapkan dana beasiswa Rp2,1 miliar dalam kebijakan umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara,” kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, dikutip dari Antara Selasa (17/01) kemarin.
Meski belum ditetapkan dalam APBD 2017, ia optimis pendanaan untuk beasiswa anak berprestasi itu tidak akan diubah, karena sudah masuk dalam KUA-PPAS.
Dana itu diberikan untuk biaya kuliah dan hidup mahasiswa selama menempuh pendidikan di daerah lain.
“Untuk SPP, penginapan, kontrak. Dilihat berapa mampunya,” kata Wakil Wali Kota.
Pemko Batam tidak membatasi jumlah siswa berprestasi yang akan diberikan beasiswa. Selama anak tersebut diterima di lima perguruan tinggi ternama Indonesia, maka otomatis akan memperoleh bantuan.
Jumlah bantuan yang diterima per orang disesuaikan, antara anggaran yang disiapkan dengan jumlah penerima beasiswa.
Seperti yang terjadi pada 2016, Pemko Batam mendata sebanyak 30 orang diterima di perguruan tinggi tersebut. Tapi setelah didata seluruhnya, maka terkumpul 59 anak berprestasi yang diterima di UI, UGM, ITB, Unpad dan IPB.
“Yang lolos lebih besar, tidak diduga. Tidak apa-apa, karena prinsipnya bagus. Jadi banyak anak yang terpacu meningkatkan prestasi belajar,” katanya lagi di laman itu.
Pemerintah sengaja memberikan beasiswa untuk menyemangati anak-anak untuk lebih semangat belajar. Karena menurut Amsakar, kota itu membutuhkan pemuda yang berkualitas.
“Batam ke depan harus dikawal oleh generasi cerdas, hebat dan dapat diandalkan,” lanjutnya.
Karenanya, meski dalam pemberian beasiswa pemerintah tidak mengadakan perjanjian khusus agar anak kembali mengabdi ke Batam, namun penerima bantuan diminta untuk bersedia kembali ke kota bila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Pemerintah menurut Amsakar, harus mempersiapkan generasi tangguh, mengingat Batam adalah daerah perbatasan Indonesia yang menjadi tempat lalu lintas barang dan orang dari berbagai belahan dunia.
“Daya saing anak didik menjadi perhatian serius bagi kami,” katanya menambahkan.