TERKAIT wacana pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto mengaku masih akan melakukan kajian. Menimbang berbagai beberapa aspek lebih dalam sebelum memutuskan menerapkan atau tidak.
Isdianto menjelaskan, pihaknya tidak ingin kebijakan PSBB ini nantinya menjadi tantangan lain di tengah upaya penyelesaian masalah Covid-19 di Kepri.
“Jangan sampai kebijakan yang akan diterapkan menimbulkan masalah baru setelah virus korona ini berlalu. Kita akan cari sandaran hukum yang jelas. Kita khawatir selesai Covid-19 timbul persoalan. Maka dari itu akan kita pelajari dan kalau memang bermanfaat untuk masyarakat kenapa tidak,” kata Isdianto di Batam pada Jumat (10/4) kemarin.
Isdianto melanjutkan, pihaknya tidak henti-hentinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bahu membahu mencegah dan menangani penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepri. Dengan begitu, penanganan Covid-19 akan berjalan maksimal dan diharapkan selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Untuk diketahui, saat ini jumlah pasien positif Covid-19 di Kepri sudah berada di angka 22 pasien. 10 pasien positif ada di Kota Batam, 12 pasien di Kota Tanjungpinang, sementara satu pasien berada di Kabupaten Karimun. Dari jumlah pasien ini, sebanyak 2 orang sudah sembuh, dan telah kembali beraktivitas seperti biasa.
Sedangkan pasien positif Covid-19 yang meninggal sendiri berjumlah 4 orang, PDP 2 orang, dan pasien negatif yang meninggal karena penyakit penyerta ada 8 orang.
*(Bob/GoWestId)