SEKRETARIS Dinas Komunikasi dan Informatika Kepri, Aludin Andi, mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) memangkas sejumlah kegiatan di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang dianggap tidak penting.
Menurut Aludin, anggaran dari kegiatan tidak penting yang dipangkas tersebut dialihkan untuk kegiatan yang diprioritaskan dan pelaksanaannya harus cepat.
“Tentu kegiatan yang diutamakan tersebut berhubungan dengan kepentingan masyarakat,” kata mantan Kepala Bidang Protokol Biro Humas dan Protokol Pemprov Kepri itu, dikutip dari Antara, Rabu (14/9/2022).
Aludin mengatakan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dan Wakil Gubernur, Marlin Agustina, memiliki komitmen agar anggaran pemerintah digunakan secara efektif dan efisien.
Komitmen tersebut, lanjut Aludin, disampaikan kepada seluruh pemimpin OPD sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan sejalan dengan visi-misi kepala daerah.
“Jadi seluruh kegiatan harus jelas manfaatnya apa untuk pemerintahan dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, memberikan apresiasi kepada Pemprov Kepri yang melakukan rasionalisasi kegiatan sebagai bentuk penghematan anggaran.
Berdasarkan hasil pembahasan rencana anggaran perubahan tahun 2022, kegiatan yang dihapus kebanyakan berhubungan dengan kunjungan kerja (kunker) dan acara seremonial.
Pemangkasan kegiatan tersebut berhasil menghemat anggaran sebesar Rp 58,6 miliar. Kebijakan itu juga sebagai strategi untuk menutupi kebutuhan belanja pemerintahan yang bersifat wajib sebesar Rp 138 miliar.
“Ada kebutuhan urgen yang harus dilaksanakan menjelang akhir tahun senilai Rp 138 miliar. Ini sumber anggarannya dari rasionalisasi kegiatan pemerintahan, belanja tidak tetap Rp 17 miliar, lelang yang dibatalkan Rp 17,6 miliar, bantuan keuangan Rp 8 miliar, anggaran dari sisa lelang kegiatan Rp 9,3 miliar, dan selisih belanja pegawai Rp 29 miliar,” ujarnya.
Wahyu menambahkan anggaran itu belum mampu menutupi kebutuhan pemerintahan yang bersifat wajib tersebut, sehingga target pajak kendaraan pada anggaran perubahan tahun ini naik Rp73 miliar. “Tertutupi kalau seluruhnya terealisasi sesuai target,” ucapnya.
(*)


