SIRKUIT Nasional Basket 3X3 kelompok umur (KU) 16 dan KU18 resmi digelar di GOR Hi Test Arena, Batam Center, Sabtu (12/7/2025).
Sebanyak 30 tim, beberapa diantaranya dari luar Kepri saling unjuk kemampuan dalam turnamen yang menjadi ajang seleksi menuju grand final nasional ini, digelar selama dua hari, hingga Minggu (13/7/2025), dengan sistem gugur.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat (PP) Perbasi, Nirmala Dewi, turut hadir untuk memantau pelaksanaan dan kesiapan tuan rumah.
Menurutnya Kepri menjadi kota pertama dari rangkaian sirkuit nasional yang akan digelar di sejumlah daerah di Indonesia.
“Event ini memang dibuat Sirkuit Nasional. Juara-juara dari setiap kota nantinya akan bertanding kembali di grand final. Belum diputuskan akan digelar di mana, tapi kami datang untuk melihat langsung kompetisi dan memastikan pelaksanaannya berjalan baik,” ujar Nirmala dikutip dari Batampos.co.id.
Menurut dia, turnamen di Batam mempertandingkan kategori KU16 dan KU18, dengan peserta dari Jakarta, Medan, Sumatra Utara, serta berbagai kabupaten/kota di Kepulauan Riau. Selain kejuaraan sirkuit nasional, tuan rumah juga menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang menjadi ajang pencarian bibit unggul lokal.
“Kami juga akan melakukan pembinaan untuk atlet,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Umum Pengda Perbasi Kepri, Suhadi, cukup mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Kepri sebagai tuan rumah pembuka.
Ia menyebut ini menjadi bagian dari strategi pembinaan jangka panjang untuk mengangkat prestasi basket 3X3 di daerah.
“Kalau basket lima lawan lima, dominasi masih di Jawa. Maka 3X3 ini menjadi ruang bagi kita membangun kekuatan sendiri. Harapannya, atlet Kepri bisa lolos ke PON atau bahkan ajang internasional ke depan,” katanya.
Ia Optimis Batam mampu menjadi tuan rumah ajang basket 3X3 tingkat internasional pada tahun depan. Dan ia pun telah mengusulkan hal itu dengan dukungan dari PP Perbasi dan Kemenpora.
“Kami akan mendorong agar tahun depan bisa gelar 3X3 level internasional. Tentu butuh dukungan pusat dan sponsor. Tapi dari kesiapan teknis dan semangat daerah, saya yakin Batam sangat layak,”tegasnya
Meski basket selama ini dianggap olahraga eksklusif, Suhadi optimistis perkembangan 3X3 akan mendorong minat lebih luas di tengah masyarakat.
Terlebih, 3X3 kini menjadi salah satu nomor resmi yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON), bahkan juga masuk kalender kompetisi internasional FIBA.
“Lewat event seperti ini, kami ingin turun langsung ke bawah. Basket bukan milik segelintir orang. Anak-anak di Kepri juga harus punya panggung,” katanya.
Wakil Ketua Pelaksana 3X3 PP Perbasi, Alvin Kennedy, menilai penyelenggaraan di Batam sudah sangat proper. Ia berharap dari sirkuit nasional ini muncul atlet-atlet muda yang bisa dibina berjenjang hingga tingkat nasional.
“Kami ingin ada keberlanjutan dari kompetisi ini. Harus banyak event seperti ini agar pembinaan berjalan. Dan saya kira Batam sudah menunjukkan kesiapan itu,” ucap Alvin.
Sementara itu, Ketua KONI Kepri Usep RS menyambut positif gelaran tersebut. Menurutnya, cabang basket 3X3 kini menjadi salah satu nomor resmi di PON, dan Kepri memiliki peluang besar mencetak atlet andalan dari ajang-ajang seperti ini.
“Dukungan dari semua pihak, baik Dispora, Perbasi, sponsor seperti Wuling, sangat penting. Karena ini bukan sekadar pertandingan, tapi bagian dari investasi olahraga prestasi,” kata Usep.
(*/Batampos)