HINGGA awal September 2025, sekitar 60 persen dari total distribusi seragam sekolah gratis yang dinisiasi oleh Dinas Pendidikan kota Batam telah terealisasi di sejumlah sekolah negeri dan swasta.
Hendri Arulan, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, mengungkapkan bahwa distribusi seragam dilakukan secara bertahap, dimulai dari penyedia langsung ke sekolah, sebelum akhirnya diserahkan kepada orang tua siswa.
“Untuk sekolah negeri, distribusi telah mencapai lebih dari 70 persen, sementara untuk sekolah swasta berada di kisaran 30 hingga 40 persen,” jelasnya pada Selasa (2/9).
Keterlambatan dalam distribusi disebabkan oleh proses pendataan ukuran seragam yang hanya dapat dilakukan setelah peserta didik dinyatakan lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Produksi seragam dilakukan di Batam, bertujuan untuk memastikan kesesuaian ukuran dan meminimalkan kesalahan.
Setiap siswa baru di kelas 1 SD dan 7 SMP berhak menerima dua stel seragam, termasuk seragam nasional dan atribut seperti dasi, topi, ikat pinggang, dan kaos kaki. Siswa laki-laki juga akan mendapatkan kain sampin, sementara siswi muslim akan dilengkapi dengan jilbab.
Menurut Hendri, kebijakan seragam gratis ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri siswa di lingkungan sekolah.
Pemerintah Kota Batam telah menyiapkan total 105.670 stel seragam untuk 52.835 siswa baru, baik di sekolah negeri maupun swasta. Rincian jumlah tersebut mencakup 13.215 murid SD negeri, 13.119 murid SD swasta, 14.539 murid SMP negeri, dan 11.962 murid SMP swasta.
“Insyaallah, seluruh seragam akan disalurkan paling lambat 30 September 2025. Kami berharap program ini dapat meringankan beban orang tua dan memastikan pemerataan akses pendidikan di Batam,” tutup Hendri.
(sus)