BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan serius mengenai potensi banjir pesisir, atau yang dikenal dengan istilah rob, yang akan melanda beberapa daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam waktu dekat. Berdasarkan informasi yang dirilis, banjir rob ini diprediksi akan terjadi antara 2 hingga 14 September 2025.
Riza Juniarti, seorang prakirawan dari BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, menyatakan bahwa beberapa wilayah yang kemungkinan terkena dampak adalah pesisir Kota Batam, Kabupaten Karimun, Lingga, Bintan, Natuna, serta Kota Tanjungpinang. Riza menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah tersebut.
Dalam penjelasannya, Riza mengaitkan fenomena ini dengan bulan purnama yang berlangsung pada 10 September 2025, yang dapat menyebabkan peningkatan ketinggian pasang air laut.
“Kondisi ini berpotensi memicu terjadinya banjir pesisir yang merugikan,” ujarnya.
Masyarakat di pesisir pantai, terutama di Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, dan Nongsa di Kota Batam, serta daerah lain yang disebutkan, diimbau untuk tidak mengabaikan peringatan ini. BMKG juga menyebutkan bahwa daerah-daerah seperti Kecamatan Singkep Barat dan Singkep Pesisir di Kabupaten Lingga, serta pesisir Kecamatan Bintan Utara di Kabupaten Bintan, berisiko mengalami dampak yang sama.
Dampak dari banjir rob ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga bisa berdampak serius pada kegiatan ekonomi, terutama di sekitar pelabuhan dan kawasan pesisir. Kegiatan bongkar muat, pemukiman, serta usaha tambak garam dan perikanan darat berpotensi terhambat.
BMKG menekankan pentingnya masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
“Kami berharap informasi ini dapat membantu masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat,” pungkas Riza.
(dha)