BADAN Keamanan Laut (Bakamla) RI memperkuat keamanan di zona timur dengan kapal patroli. Kapal patroli high speed craft (HSC) IV/32-04 ini, merupakan buatan Batam.
Pengoperasian kapal yang diklaim merupakan kapal patroli buatan anak bangsa paling cepat yang ada di Indonesia ini, diresmikan Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, di kawasan galangan kapal Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (26/6/2023).
Aan Kurnia menyebutkan, kapal HSC IV/32-04 itu nantinya akan memperkuat keamanan laut di Perairan Ambon, Provinsi Maluku atau zona timur.
“Kita patut berbangga, karena anak bangsa bisa menciptakan kapal tercepat di Indonesia. Kapal ini akan ditempatkan di zona timur, yaitu di Ambon. Karena di zona barat, khususnya di Batam ini sudah ada dua kapal,” kata Aan.
Kapal tersebut, kata dia, memiliki panjang 14,30 meter, lebar 3,3 meter, bahan badan kapal dari aluminium, mesin 3 x 425 HP, kapasitas sebanyak 6 orang dan memiliki kecepatan mencapai 65 knots.
Kapal itu juga dilengkapi dengan senjata berkaliber 12,7 mm. Dia mengatakan, dengan hadirnya kapal ini semoga bisa mengurangi tindak kejahatan di laut.
“Saya berani mengatakan kalau kapal ini adalah kapal tercepat di Indonesia. Diharapkan kapal ini bisa mengurangi kejahatan di laut. Teman-teman tahu ada kapal hantu yang kecepatan sampai 40 knot? Maka ini yang menjadi alasan Bakamla membuat kapal lebih dari 40 knot,” ujarnya.
Aan mengatakan, dengan hadirnya kapal patroli berkecepatan tinggi yang keempat itu, kedepannya dia akan menargetkan dalam setiap tahun Bakamla akan memiliki satu kapal.
“Kita ada 3 zona, tiap zona harusnya memiliki 10 kapal, kita taruh di daerah. Operasional kita taruh di daerah rawan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Sarana dan Prasana Bakamla, Laksma Bakamla Rudi Parulian, menjelaskan, pembuatan kapal tersebut menggunakan sumber dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2023 sebesar Rp10,7 miliar, dengan masa pelaksanaan sesuai dengan kontrak selama 200 hari kalender.
“Tapi pada pelaksanaannya, proses pembuatan kapal ini dapat terwujud selama 109 hari kalender, artinya lebih cepat 91 hari dan kapal ini telah mendapatkan sertifikat layak laut,” kata dia.
(*/ade)