KEPALA BP Batam, Amsakar, menegaskan bahwa pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto pada 22 Mei 2025 tidak menyentuh isu penolakan warga Rempang terhadap proyek Rempang Eco City. Sebaliknya, diskusi tersebut lebih menekankan pada hambatan-hambatan yang dihadapi dalam mempercepat investasi di Batam.
Amsakar menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan meliputi progres kerja BP Batam dalam memfasilitasi iklim investasi yang lebih kondusif. Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah penerapan sistem manajemen lahan terpadu, yang bertujuan untuk menata dan mengelola lahan secara efisien.
“Kami juga telah menyederhanakan proses perizinan dengan menghilangkan kewajiban fatwa planologis,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan tersebut, BP Batam meminta arahan dari Presiden Prabowo mengenai strategi ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Amsakar optimis bahwa Batam bisa berkontribusi lebih dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Sementara itu, Aliansi Masyarakat Adat Rempang-Galang Bersatu (AMAR-GB) melalui Miswadi, menyatakan bahwa penolakan warga terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City masih kuat.
Mereka baru-baru ini menggelar aksi penolakan, menegaskan dampak negatif proyek terhadap tempat tinggal dan sumber mata pencaharian mereka, termasuk laut yang menjadi wilayah tangkap nelayan.
Di sisi lain, BP Batam melaporkan bahwa 87 kepala keluarga telah dipindahkan ke lokasi relokasi di Kampung Tanjung Banun. Dalam siaran pers yang dikeluarkan, mereka mengapresiasi dukungan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami berharap investasi ini segera terealisasi untuk mendukung perekonomian daerah dan nasional,” ungkap Ariastuty Sirait, Deputi Pelayanan Umum BP Batam.
Dengan pertemuan ini, BP Batam berharap bisa menciptakan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah demi kemajuan investasi di Batam, meskipun tantangan dari masyarakat lokal tetap ada.
(dha/ham/tempoco)