BRIGHT PLN Batam akan melakukan pemeliharaan rutin terhadap satu unit mesin pembangkit tenaga uap (PLTU) Tanjung Kasam selama 12 hari, sejak Minggu (8/5) lalu hingga Kamis (19/5) mendatang.
Selama masa pemeliharaan, PLN akan mengupayakan listrik pelanggan di Batam tidak terganggu.
“Untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di Batam dan Bintan, PLN Batam terus menjaga unit-unit pembangkit agar beroperasi dengan baik. Salah satunya lewat pemeliharaan rutin terhadap unit pembangkit, dimana unit yang jatuh tempo harus segera dirawat,” kata Vice President of Public Relations PLN Batam, Bukti Panggabean, Rabu (11/5).
Adapun unit pembangkit yang masuk dalam masa pemeliharaan ini, yakni salah satu unit mesin PLTU Tanjung Kasam dengan kapasitas 1×55 MW.
“Ini merupakan pemeliharaan rutin tiap enam bulan sekali untuk tiap unitnya, agar mesin pembangkit bisa bekerja secara optimal,” jelasnya.
Pemeliharaan PLTU Tanjung Kasam memang dijadwalkan berlangsung selama 12 hari, namun PLN Batam akan mengupayakan untuk mempercepat waktunya.
“Agar cadangan daya tetap terjaga dan mencukupi,” imbuhnya.
Bukti menegaskan bahwa selama masa pemeliharaan, pihaknya akan berupaya agar tidak mengganggu sistem kelistrikan Batam dan Bintan.
“Dalam artian tidak akan berdampak pada pelanggan, dengan catatan konsumsi pemakaian energi listrik masyarakat tidak mengalami kenaikan dan kondisi cuaca tidak panas,” terangnya.
Sehingga dengan kondisi tersebut, dimana cadangan daya sangat kecil, maka ketika terjadi pemadaman berarti disebabkan adanya kenaikan beban di sistem ketenagalistrikan Batam dan Bintan.
“Untuk mengurangi dampak terjadinya pemadaman, PLN Batam menghimbau para pelanggan dapat melakukan penghematan penggunaan tenaga listrik selama dilakukannya pemeliharaan, misalnya dengan mematikan lampu, dan alat-alat elektronik apabila tidak dipergunakan,” pungkasnya (leo).