KEPOLISIAN Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menegaskan bahwa proses arus balik Idul Fitri 2025 serta kedatangan wisatawan asing melalui Pelabuhan Internasional Batam Center berlangsung aman dan tertib.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, usai melakukan inspeksi langsung di lokasi.
Zahwani Pandra menyatakan bahwa personel gabungan telah disiagakan untuk memastikan kelancaran mobilitas penumpang, baik dalam negeri maupun dari luar negeri.
“Operasi Ketupat merupakan bentuk pelayanan kemanusiaan. Kami menurunkan lebih dari 3.076 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi lainnya untuk mengamankan titik-titik vital seperti pelabuhan, bandara, tempat ibadah, serta jalur-jalur utama,” ujar Zahwani kepada sejumlah awak media pada Senin (7/4/2025).
Selain fokus pada kelancaran arus balik, pengawasan juga ditingkatkan terhadap masuknya wisatawan mancanegara, mengingat letak geografis Kepri yang berdekatan dengan negara tetangga, membuat kunjungan turis asing meningkat signifikan.
“Kami ingin semua wisatawan merasa aman dan nyaman selama berada di Batam agar mereka pulang dengan pengalaman yang menyenangkan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat yang masih akan melakukan perjalanan agar mengantisipasi lonjakan arus balik, terutama pada puncak tanggal 5–7 April 2025.
“Rencanakan perjalanan dengan matang. Pastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan, pengemudi dalam keadaan sehat, dan selalu taati aturan lalu lintas. Keselamatan adalah prioritas utama,” pesannya.
Sementara itu melansir dari batampos.com, data dari Pelabuhan Internasional Batam Center mencatat lonjakan aktivitas penumpang selama arus balik. Tercatat 4.844 orang melakukan perjalanan keluar Batam, sementara 7.305 penumpang tercatat masuk.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KPLP) Batam Center, Erik Mario Sihotang, menyampaikan bahwa puncak keberangkatan terjadi pada 30 Maret, dengan sekitar 4.000 penumpang, termasuk 1.006 Warga Negara Asing (WNA).
Puncak kedatangan terjadi sehari setelahnya, 31 Maret, yang didominasi oleh WNA dan mencapai angka sekitar 8.000 orang. Pembelian tiket paling banyak dilakukan pada 1 dan 2 April, mengindikasikan tingginya minat terhadap perjalanan internasional usai Lebaran.
“Selama periode tersebut, diperkirakan sekitar 8.000 WNA masuk Batam, sementara jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) berkisar antara 6.000 hingga 7.000 orang. Banyak warga memilih bepergian ke luar negeri karena selisih harga tiket dalam dan luar negeri cukup besar,” jelas Erik. (*)