Hubungi kami di

Tanah Air

Polemik Celana Cingkrang, Menag Minta Maaf

Terbit

|

Menteri Agama, Fachrul Razi, Foto : KUMPARAN

SETELAH dilantik menjadi Menteri Agama, Fachrul Razi menuai banyak kontroversi soal pernyataannya terkait penggunaan celana cingkrang dan cadar di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Fachrul meminta maaf jika pernyataannya tersebut telah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Fachrul merasa pada saat mengatakan pernyataan itu, terlalu cepat sehingga ada yang salah dalam memahaminya.

“Saat wartawan nanya, ‘memangnya dilarang ini Pak?’ Saya bilang enggak. Tapi cadar dari hasil pembahasan kami, bukan bentuk ketakwaan orang. Jadi dengan demikian jangan dilihat orang yang pakai cadar kemudian takwanya sudah baik banget,” kata Fahrul usai pertemuan dengan Komisi VIII di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (5/11).

BACA JUGA :  Isdianto Bersyukur, Pagi Ini Sudah Lima Pasien Sembuh di Kepri

“Tapi kalau itu menimbulkan beberapa gesekan-gesekan, ya mohon maaf. Rasa-rasanya enggak ada yang salah rasanya. Mungkin saya mengangkatnya agak terlalu cepat. Tapi, cepat itu juga menurut saya supaya segera bisa jadi gaung,” lanjut Fachrul.

Fachrul menjelaskan, alasannya mengeluarkan pernyataan mengenai penggunaan celana cingkrang dan cadar di kalangan ASN. Menurutnya, jika ada peraturan mengenai hal tersebut dikeluarkan oleh Kemenpan RB, maka gaung gaungnya sudah terangkat, dan orang tidak lagi kaget.

“Kalau tiba-tiba kita keluarkan misalnya Men-PAN, semua PNS kembali kepada aturan menggunakan sesuai dengan aturan PNS,” jelasnya.

BACA JUGA :  Demi Minangkatkan Mutu Layanan, BP Batam Gelar Uji Standar Pelayanan Publik

“Mungkin juga berkaitan dengan celana gantung atau kaitan dengan niqab apa cadar dan sebagainya. Sehingga gaungnya sudah duluan kita buat sehingga pada saat muncul aturan mudah-mudahan orang tak terkejut lagi” ungkap Fachrul.

Sementara saat ini kata Fachrul, di beberapa instansi ada yang mewajibkan para pengunjung membuka kerudungnya atau hijabnya supaya mudah diingat.

“Kemudian kalau ada larangan untuk masuk ke tempat-tempat tertentu untuk harus membuka helm dan menampakan muka supaya bisa dilihat siapa yan masuk, bisa dilihat CCTV orang gak terkejut lagi,” jelas Fachrul.

Sumber : KUMPARAN

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]