KEHADIRAN Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi kebutuhan masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. SPBU tak pernah sepi dari para pengendara yang hendak mengisi bahan bakar yang saat ini tengah menjadi sorotan publik karena harganya akan naik.
Melihat jauh ke belakang, kemunculan SPBU berkaitan dengan perkembangan mobil dari masa ke masa. Mengutip Britannica, seorang insinyur asal Prancis, Nicolas-Joseph Cugnot disebut sebagai orang pertama yang merancang mobil pada 1769. Kendaraan itu beroda tiga, berukuran besar, dan bertenaga uap.
Pembuatan mobil terus disempurnakan hingga pada 1876 Nikolaus August Otto menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran. Beberapa tahun kemudian, pada 1885, Karl Friedrich Benz menciptakan mobil beroda tiga yang bekerja menggunakan penggerak mesin empat langkah, satu silinder, dan berbahan bakar bensin yang disebut ligroin.
Mobil buatan Benz memiliki tiga roda dan setir di bagian depan. Penemuan Benz ini disebut sebagai mobil berbahan bakar bensin pertama di dunia. “Mobil Benz dapat melaju dalam kecepatan mesin di bawah 400 putaran per menit, tetapi ini sudah memadai untuk dianggap mobil praktis,” tulis Michael H. Hart dalam 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia.
Benz bukan orang terakhir yang mengembangkan mobil. Gottlieb Daimler juga mengembangkan mobil ciptaannya. Tak hanya itu, mengutip Britannica, Daimler bersama rekannya, Wilhelm Maybach yang pernah bekerja di perusahaan Nikolaus August Otto, mematenkan salah satu mesin pembakaran internal berkecepatan tinggi pertama pada 1885. Mereka juga mengembangkan karburator yang memungkinkan penggunaan bensin sebagai bahan bakar.
Rudi Volti dalam Cars and Culture The Life Story of a Technology menjelaskan pada pertengahan dekade pertama abad 20, mesin pembakaran internal telah muncul sebagai sarana dominan untuk menggerakan mobil. “Meski beberapa mesin pembakaran internal dirancang untuk menggunakan minyak tanah, bahan bakar yang paling umum adalah bensin,” tulis Volti.
Kehadiran mobil berbahan bakar bensin mendorong munculnya tempat pengisian bahan bakar. Volti mencatat, fasilitas pertama yang dikhususkan untuk pengisian bahan bakar mobil dibuka di Bordeaux, Prancis, pada 1896. Meski begitu, tak sedikit pula pengendara yang mengisi tangki mereka di toko-toko umum hingga bengkel.
Di masa-masa awal pengembangan mobil berbahan bakar bensin, para pengendara belum mengisi bahan bakar di SPBU. Seperti kisah Bertha Benz, istri Karl Friedrich Benz, yang mengisi bahan bakar mobil buatan suaminya di apotek pada 1888. Peristiwa itu membuat sebagian orang memandang apotek tersebut sebagai pom bensin pertama di dunia.
Memasuki abad ke-20 saat produksi mobil kian masif, pengendara tak lagi membawa jerigen untuk membeli bahan bakar di apotek maupun pandai besi. Pom bensin mulai dibuka di berbagai negara. Volti menyebut di Amerika Serikat pompa bensin drive-in pertama dibuka di St. Louis, Missouri, pada 1905. Sementara itu, stasiun pengisian bahan bakar yang dirancang khusus untuk menyalurkan bensin mulai beroperasi di Detroit pada 1911.
Seiring berjalannya waktu, menurut Volti, pom bensin dan layanan pinggir jalan lainnya mulai menjamur dalam beberapa tahun kemudian di Amerika Serikat. Kehadiran pom bensin di kota-kota dan pedesaan mencerminkan jumlah pengguna mobil di wilayah tersebut.
Pom bensin tak hanya menjamur di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Dalam Drive terbitan DK Publishing digambarkan perkembangan pom bensin di Inggris. Perusahaan US Browser memasang pompa pertama tahun 1915. Pom bensin khusus pertama muncul empat tahun kemudian. Hingga tahun 1929 telah tersedia 55 ribu pom bensin di Inggris.
Besarnya kebutuhan masyarakat pemilik kendaraan terhadap bahan bakar membuat bisnis SPBU kian diminati. Lambat laun SPBU tak hanya menjadi tempat pengisian bahan bakar, tetapi juga dilengkapi dengan tempat makan, ATM, hingga toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari.
(*)
Sumber: historia.id