PRODUSEN perangkat komputer terkemuka dari Amerika, International Business Machines Corporation (IBM) berencana mendirikan lembaga pelatihan Hybrid Cloud Academy di Batam. IBM juga tertarik mendukung pengembangan data center di Indonesia, khususnya terkait security operation center, serta pelatihan di bidang cyber skill.
Hal tersebut terungkap saat General Manager IBM Asia Pasific, Paul Burton bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (21/6). Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama dengan IBM.
“Lembaga tersebut akan menyediakan program training di bidang cloud development and administration yang akan mencetak lulusan dengan keahlian digital yang relevan dan dibutuhkan saat ini,” ujar Burton.
Dalam waktu dekat, IBM akan berkunjung ke Batam untuk menjajaki rencana pembangunan lembaga pelatihan tersebut.
Menko Airlangga menyambut positif potensi kerja sama tersebut, karena dapat meningkatkan potensi ekonomi digital Indonesia dan akan emncapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan rendah karbon (ekonomi hijau).
“Saya menyambut baik rencana IBM terkait pengembangan talenta digital yang diharapkan dapat mendukung upaya penciptaan SDM dengan keahlian yang diperlukan oleh dunia usaha dan industri, mengingat bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahunnya. IBM juga diharapkan dapat ikut mendorong on-boarding UMKM ke platform digital dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi digital Indonesia,” paparnya.
Airlangga juga menyampaikan secara singkat perkembangan transformasi dan ekonomi digital di tanah air yang selama ini menunjukkan kinerja positif. Nilai ekonomi digital/internet Indonesia di tahun 2021 tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar US$ 70 miliar, dan diperkirakan mampu mencapai US$ 146 miliar pada tahun 2025. Selain itu, 40 persen pangsa pasar ekonomi internet Asia Tenggara berada di Indonesia.
Sektor yang menjadi penopang utama ekonomi digital di Indonesia adalah e-commerce, di mana tahun lalu nilainya mencapai US$ 53 miliar, dan diprediksi pada tahun 2025 akan naik menjadi US$ 104 miliar.
“Pelaksanaan tranformsi digital di Indonesia saat ini diantaranya mencakup pembangunan sarana infrastruktur, baik fisik maupun digital, termasuk pengembangan jaringan 5G, pembangunan sejumlah data center, rencana pengadaan low orbital satellite untuk menyediakan layanan internet sampai ke pelosok Indonesia, serta penerapan program Indonesia 4.0 dalam mendukung perkembangan industri nasional,” ungkapnya.
Pengembangan di Indonesia juga telah mencakup sejumlah sub-sektor ekonomi digital, seperti healthtech (telemedicine), fintech, edutech, serta pelaksanaan program Kartu Prakerja yang melibatkan 115 lembaga pelatihan online dan telah diikuti oleh lebih dari 12 juta orang (leo).