KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tanjungpinang, Muhammad Nazri, mengungkapkan Pulau Penyengat lolos di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Nazri mengatakan, setelah dinyatakan lolos di ADWI 2023, selanjutnya akan menjalani proses penilaian oleh Kemenparekraf. “Tahun ini, kita daftarkan Penyengat ikut ADWI. Alhamdulillah, lolos pendaftaran,” kata Nazri, dikutip dari Antara, Minggu (19/3/2023).
Dia menyebutkan lima kriteria penilaian yang harus dipenuhi Pulau Penyengat agar terpilih menjadi desa wisata terbaik di Indonesia di ajang ADWI 2023, yaitu harus memiliki keunikan dan keaslian daya tarik wisata berupa alam dan buatan, serta seni, dan budaya.
Kemudian, dilihat dari suvenir yang dijual, katanya, harus bisa menggali kreativitas dan hasil karya di desa wisata berupa kuliner, fesyen, dan kriya berbasis kearifan lokal.
Ada pula penilaian homestay dan toilet, digital dan kreatif, serta kelembagaan desa wisata, serta cleanliness, health, safety, environment sustainability (CHSE).
“Penilaian diperkirakan mulai Juni 2023. Untuk persiapan sudah kita lakukan sejak jauh hari, baik objek wisata, ekonomi kreatif, dan kelembagaannya,” ujar dia.
Nazri juga menyampaikan untuk peserta ADWI yang dinyatakan lolos pendaftaran dan akan mengikuti proses penilaian mendapatkan apresiasi sebagai desa wisata binaan Kemenparekraf.
Menurutnya, pada 31 Januari 2023, Pulau Penyengat mendapat piagam penghargaan sebagai desa wisata binaan Kemenparekraf berupa Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, dengan tema desa wisata simbol kebangkitan ekonomi nasional, yang ditandatangani Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno.
Ia berharap dukungan masyarakat Penyengat, pengelola dan penggiat pariwisata untuk bersama-sama berinovasi serta berbenah agar bisa meraih hasil optimal dalam penilaian ADWI 2023.
“Mohon doa dan dukungan masyarakat. Kita berharap, Penyengat memperoleh hasil penilaian yang memuaskan dan menoreh prestasi sebagai desa wisata Indonesia terbaik 2023,” ucap Nazri.
Pulau Penyengat berjarak kurang lebih dua kilometer dari pusat kota. Pulau ini berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, berjarak lebih kurang 35 kilometer dari Pulau Batam.
Pulau ini dapat ditempuh dari pusat Kota Tanjung Pinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.
Pulau Penyengat merupakan salah satu objek wisata di Kepri. Di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah di antaranya Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks istana, kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.
(*/pir)