- Luas : 64 Ha.
- Tata pemerintahan : masuk wilayah kota Batam
- Jumlah penduduk : 200 jiwa
Pulau Sambu adalah sebuah pulau yang terletak dekat dengan Pulau Batam di Kepulauan Riau dan masuk dan wilayah kecamatan Belakangpadang.
Pulau Sambu termasuk salah satu dari puluhan gugus pulau-pulau kecil yang ada di sekitar perairan kecamatan Belakangpadang.
Pulau ini dahulunya dinaungi oleh PT. Shell (sekarang berganti nama menjadi PT. Pertamina). Bentuknya lonjong ke depan, saat ini hanya dihuni sekitar 200 jiwa saja. Ada fasilitas tangki-tangki milik Pertamina di sini. Kebanyakan merupakan sisa zaman Belanda.
Dahulunya, Pulau Sambu sengaja dibangun sebagai terminal minyak oleh Kolonial Belanda, pada 16 Agustus 1897, jauh sebelum pulau Batam yang terletak di hadapannya berkembang seperti sekarang.
Pemilihan pulau Sambu sebagai lokasi penampungan minyak pada dekade 1920-an, merupakan solusi yang ditempuh perusahaan minyak Standard Oil of New Jersey (STANVAC), yang merupakan perusahaan swasta pertama datang ke Hindia Belanda pada tahun 1912 dalam distribusi bahan bakar ke luar wilayah Hindia Belanda (Indonesia,pen) pada waktu itu.
Selain sebagai terminal minyak Pertamina, Pulau Sambu juga merupakan Kota Tua yang kini berusia hampir 115 tahun. Sebagai kota bekas kecamatan di Kabupaten Kepulauan Riau, kini Pulau Sambu menjadi bagian dari wilayah administrasi Pemerintah Kota Batam. Beberapa bangunan tua yang dibangun oleh PT. Pertamina seperti menara selamat datang, wisma, kantor pos, gedung bioskop, rumah sakit pertamina, serta beberapa prasasti telapak tangan para manager operasional pertamina untuk Pulau Sambu, dan beberapa buah bunker minyak milik pertamina. Pulau Sambu merupakan basis penampungan minyak dan gas bumi ( sekarang bernama pertamina) di masa lampau, serta bercokolnya penjajah Belanda pada tahun 1718 yang menguasai beberapa pulau dan Kerajaan Melayu seperti Bintan, Kerajaan Tumasik serta Pulau Sambu. Beberapa peninggalan Belanda berupa tempat tinggal dan tangki penampungan minyak sampai saat ini masih menjadi land mark utama pulau itu.
Situs Kementerian ESDM menyebut, untuk memperkuat posisi pulau Sambu sebagai terminal BBM, sarana dan fasilitas terminal BBM, beberapa sarana dan prasarana tambahan dibangun di Pulau itu sejak 2013 lalu. Di antaranya berupa kawasan dan gudang berikat dengan kapasitas 300.000 KL dan 3 buah dermaga dengan ukuran kapal maksimal 100.000 DWT (dead weight tons) dengan draft maksimal 18 meter. Selain itu, juga terdapat fasililitas perkantoran dan sarana Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL).
Dengan kapasitas 300.000 KL, pemanfaatan terminal tersebut, disebut akan sangat membantu dalam memperkuat ketahanan stok BBM nasional.
(*)
Sumber : Wikipedia, Melayupedia, bintorosuryo.com