SEKRETARIS Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan segera merealisasi untuk menggelar pasar murah.
Hal itu disampaikan Jefridin mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2023, secara virtual yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Rabu (8/2/2023).
Rapat virtual tersebut turut dihadir Kepala Badan Pusat Statistik, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Dirjen Perhubungan Udara serta beberapa perwakilan Kementerian ataupun lembaga terkait pengendalian inflasi daerah. Serta Gubernur, Bupati dan Wali Kota dari daerah- daerah di Indonesia.
Usai rapat, Jefridin menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Batam telah melakukan berbagai upaya guna menekan inflasi. Salah satunya dengan menggelar sembako murah bagi seluruh masyarakat Batam.
“Di awal tahun 2023 Disperindag Batam merencanakan sesuai kebijakan pak Wali Kota yaitu sembako murah yang didanai dari APBD. Sebanyak 96 ribu paket akan kita distribusikan pada masyarakat Batam pada tanggal 6 Maret nanti dan saat ini tengah proses pengadaan,” ujar Jefridin.
Pemko Batam bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diketahui mampu mengendalikan inflasi Kota Batam terutama pada kebutuhan bahan pokok dengan baik.
Hal ini sesuai dengan data Badan Pusat Statistik Kota Batam, tercatat inflasi Kota Batam Januari 2023 sebesar -0,26 persen, dimana lebih rendah dari inflasi Kepri yaitu -0,24 persen dan Nasional 0,34 persen.
Kota Batam juga tercatat menduduki peringkat ke-4 inflasi tahun ke tahun (Januari 2023 terhadap Januari 2022) terendah se- Sumatera sebesar 4,90 persen.
Sementara itu, komoditi penyumbang Inflasi di Batam Januari 2023 yaitu angkutan udara, bayam, kangkung, bensin, sawi hijau, ketimun, bawang merah, ikan tongkol, cabai hijau, dan ikan selar.
“Tapi alhamdulillah di bandingkan dengan daerah lain masih terendah dan ini baik mengingat Batam bukan daerah penghasil. Juga berbagai langkah pengendalian inflasi terus kita optimalkan sesuai arahan pak Wali,” kata Jefridin.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito menyampaikan rasa syukur atas kerja keras dari semua pihak baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, karena penurunan inflasi yang terjadi dari bulan Desember 2022 sebesar 5,51 persen turun pada bulan Januari 2023 menjadi 5,28 persen.
“Ini penurunan yg sangat signifikan dan cukup dari tahun sebelumnya artinya terkendali dan bahkan makin terkendali, sekali lagi berkat kerja sama kita semua,” ucap Mendagri, Tito Karnavian.
Sehingga pada kesempatan rapat tersebut Mendagri memberikan kesempatan pada daerah- daerah dengan tingkat inflasi rendah untuk dapat memaparkan kiat- kiat, sedangkan untuk daerah dengan inflasi tinggi diminta untuk dapat menjelaskan permasalahannya.
(*/ade)