WALI Kota Batam, Muhammad Rudi mengungkapkan sepanjang 2021, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Batam sebesar Rp 1,1 triliun, atau terealisasi sebesar 89,74 persen dari target PAD Batam tahun 2021 sebesar Rp 1,2 triliun.
“Pandemi Covid-19 masih memberikan pengaruh tehadap realisasi pendapatan daerah baik dari sisi PAD, pendapatan transfer dan lainnya,” kata Rudi ketika menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2021, pada sidang paripurna DPRD Kota Batam, Rabu (23/3).
Rudi juga memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi PAD, yakni adanya kebijakan insentif yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam, yaitu perpanjangan jatuh tempo, pengurangan piutang pokok dan penghapusan sanksi administrasi berupa bunga dan denda PBB-P2, sesuai Peraturan Wali Kota Batam Nomor 54/2021, serta pembebasan sanksi administrasi berupa penghapusan denda dan bunga pajak daerah sesuai Keputusan Wali Kota Batam No. KPTS 309/HK/VIII/2021.
“Adanya target rencana penerimaan tidak sesuai dengan asumsi yang ditargetkan dalam penerimaan Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (APBD) 2021, karena adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat Covid-19,” jelasnya.
Penerimaan daerah pun menjadi tersendat, karena pandemi ini berandil besar memperlambat pertumbuhan ekonomi Batam.
Selanjutnya, yakni adanya peraturan pemerintah pusat yang berkaitan dengan kewenangan daerah yang berpengaruh terhadap penerimaan daerah, antara lain izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) dan izin mendirikan bangunan (IMB).
“Kami masih melakukan penyesuaian rancangan peraturan daerah (Ranperda) sesuai dengan surat edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor 011/5976/SJ, terkait hal tersebut,” ucapnya.
Secara keseluruhan, target pendapatan tahun 2021 sebesar Rp 2,6 triliun. Realisasinya mencapai Rp 2,5 triliun, atau setara 94,73 persen dari target.
Ia kemudian memaparkan target dan realisasi belanja dari APBD Batam tahun 2021 sebesar Rp 2,9 triliun, namun hanya terealisasi Rp 2,6 triliun, atau setara 89,84 persen. Sedangkan target dari penerimaan pembiayaan tahun 2021 sebesar Rp 270,6 miliar, dan realisasinya dengan nilai yang sama atau setara 100 persen (leo).